Para Wanita Dikenalkan tentang Kerusakan Ozon
SAMARINDA - Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Kaltim melalui bidang Sosial, Kesehatan, Kesejahteraan dan Lingkungan Hidup menggelar penyuluhan tentang perubahan lingkungan dan kerusakan ozon, Senin (21/10).
Penyuluhan ini diharapkan untuk memberikan pengetahuan dan pengertian kepada masyarakat Kaltim tentang lingkungan hidup, khususnya penyebab kerusakan yang dapat menimbulkan bencana.
”Seperti diketahui, dewasa ini sudah mulai bermunculan kerusakan lingkungan hidup yang berpotensi menyebabkan munculnya bencana, padahal sebagian besar kerusakan alam itu karena ulah tangan manusia itu sendiri,” kata Drg Hj S Astuty Tommy MSi yang juga Ketua Bidang Sosial, Kesehatan, Kesejahteraan dan Lingkungan Hidup BKOW Kaltim selaku Ketua Panitia Pelaksana penyuluhan itu.
Kegiatan ini diikuti 50 peserta yang terdiri dari Dewan Pengurus BKOW Kaltim, Organisasi Wanita, dan Mahasiswi se-Kota Samarinda dengan menghadirkan narasumber dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kaltim, Syahril yang menyampaikan materi Peran BLH Kaltim dalam perubahan iklim dan kerusakan ozon. Kemudian The Nature Conservancy (TNC), Niel Makinuddin dengan materi pemanasan global, penyebab, dampaknya dan solusinya.
Pada penyuluhan yang bertajuk; ”Sikap Perempuan Menghadapi Bencana Perubahan Iklim dan Kerusakan Ozon” tersebut diungkapkan bahwa; Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultravioletdari matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari padatingkat yang aman untuk kesehatan manusia.
Penggunaan bahan kimia berbahaya bisa menyebabkan kerusakan ozon. Untuk itu Pemerintah mengawasi adanya kegiatan perusahaan maupun masyarakat yang menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya seperti chloroflourocarbon (CFC), Hydro chloroflourocarbon (HCFC), metil bromida, aerosol pada mesin cuci, AC, hairspray, busa kursi, pabrik, tembakau, AC mobil, bahan pembersih dan sebagainya. Sementara itu, akibat kerusakan lapisan ozin bisa bisa menimbulkan kanker kulit dan katarak.
Sehubungan dengan itu, Astuty Tommy menambahkan, para wanita dan ibu-ibu harus lebih peduli terhadap lingkungan hidup, agar alam ini tetap terjaga, sehingga kerusakannya dapat dikurangi.
”Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini ibu-ibu akan lebih terdorong untuk membuat berbagai macam kegiatan dalam hal pengetahuan mengenai kepedulain terhadap lingkungan. Kita harus tahu bagaimna cara mengendalikan kerusakan ozon dan para wanita maupun ibu-ibu remaja putri turut berpartisipasi mengurangi kerusakan yang telah terjadi,” katanya. (ina/hmsprov)
24 April 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
09 November 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
28 Mei 2020 Jam 22:17:28
Kesehatan
31 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
03 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
01 Februari 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
19 September 2023 Jam 18:24:12
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:21:48
Agenda Pemerintah
19 September 2023 Jam 18:19:02
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:16:29
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:13:20
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
11 Januari 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
12 Mei 2020 Jam 16:31:48
Berita Acara
08 Juni 2017 Jam 09:18:43
DWP
21 Mei 2020 Jam 20:16:55
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
24 Mei 2023 Jam 16:20:33
Wakil Gubernur Kaltim