Kalimantan Timur
BKKBN Latih para Bidan

Tantangan Kian Berat,

SAMARINDA-Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) di Kaltim dan Kaltara  menghadapi tantangan yang berat. Pasalnya, 10 tahun terakhir, perkembangan program KB masih bergerak lamban dan cenderung stagnan.

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012 lalu menyebutkan,   angka kelahiran atau Total Fertelity Rate (TFR) mencapai  2,8 anak perwanita usia subur dan  CPR  mencapai 60,1 persen. Sedangkan angka  calon akseptor yang ingin ber KB namun tidak terlayani (unmet need) mencapai 8,6 persen.

“Tingginya angka kelahiran yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk harus bisa ditekan. Salah satunya dengan memperluas cakupan pelayanan dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para bidan sehingga mereka memiliki kemampuan untuk melayani setiap calon akseptor KB, bukan sebaliknya," kata   Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Yenrizal Makmur dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kabid Latbang BKKBN Kaltim, Drs HN Chasrunsyah saat membuka Pelatihan Pencabutan dan Pemasangan Alat Kontrasepsi IUD dan Implant Bagi Para Bidan di Kantor Perwakilan BKKBN Kaltim di Samarinda, Selasa (16/9).

Yen Rizal menambahkan, setelah pelatihan ini, diharapkan para bidan memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan KB yang berkualitas kepada masyarakat, khususnya kepada para calon peserta KB yang tidak terlayani sebelumnya. Sehingga dengan demikian, maka angka unmet need Kaltim yang 0,1 persen lebih tinggi dari angka unmet need nasional bisa segera ditekan.

Diakuinya, dalam beberapa kasus di daerah, tidak sedikit bidan yang menolak memberikan pelayanan KB, khususnya untuk pencabutan dan pemasangan IUD dan implant karena memang mereka tidak cukup memiliki pengetahuan lebih teknis tentang penanganan hal tersebut.

"Sebab itulah, maka pelatihan semacam ini menjadi sangat penting. Secara langsung ini juga akan berpengaruh terhadap upaya meredam tingginya laju pertumbuhan penduduk akibat kelahiran di Kaltim," tegasnya.

Pelatihan kali ini akan dilaksanakan dalam waktu 5 hari dengan porsi 32 jam pelajaran. Pelatihan digelar di Ruang Belajar Kantor Perwakilan BKKBN Kaltim. Para peserta yang berjumlah 22 orang berasal dari kabupaten/kota di Provinsi Kaltim dan Kaltara, kecuali Tarakan, Malinau dan Mahakam Ulu.

"Selanjutnya, mereka juga akan mengikuti praktek lapangan yang akan dilaksanakan di RSB Ria Kencana PKBI Samarinda," pungkas Yen Rizal. (sul/hmsprov)

Foto : Para bidan peserta pelatihan mengacungkan dua jari mendukung semboyan gerakan KB, dua anak cukup. (ist)

 

Berita Terkait
Government Public Relation