Kalimantan Timur
BKOW Dukung Gubernur Perangi Narkoba

SAMARINDA – Semua agama di dunia ini telah melarang terhadap penggunaan narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya) karena membahayakan kesehatan dan mampu merusak akal pikiran manusia.
“Kita hari ini menghadirkan semua pemuka agama baik Islam, Kristen, Katolik serta Budha dan Hindu untuk berdialog sebagai antisipasi bahaya narkoba dan ternyata seluruh agama melarang penyalahgunaan narkoba karena membahayakan kesehatan,” kata Ketua BKOW Kaltim Hj Itty Rukiah usai membuka Dialog Narkoba Dalam Perspektif Agama, Selasa (12/11).
Menurut dia, penyalahgunaan narkoba akan mampu merusak dan menghancurkan kehidupan masyarakat khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa. Terbukti, dampak maraknya peredaran  narkoba banyaknya pelajar maupun mahasiswa yang menggunakannya.
Terlihat dari data yang dimiliki pemerintah saat ini menunjukkan Kaltim masuk 5 besar nasional kasus penyalahgunaan narkoba. Bahkan, pengguna terbesarnya adalah remaja, siswa sekolah dan mahasiswa.
Sehingga, komitmen Pemprov untuk mewujudkan Kaltim sebagai Zona Bebas Narkoba berkonsekuensi “perang” terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba bagi masyarakat seiring dengan pelarangan oleh semua agama.
“BKOW merasa sangat berkepentingan mendukung program Gubernur Awang Faroek bersama Wagub Farid Wadjdy dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia Kaltim yang berkualitas dengan memerangi penyalahgunaan narkoba bagi genersi muda,” ungkap Itty.
Sementara itu Dosen STAIN Samarinda Robingatin menyatakan kegiatan yang digelar BKOW Kaltim ini merupakan inisiatif positif sekaligus virus yang baik untuk ditularkan kepada anak-anak sekolah dan mahasiwa terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Pemahaman terhadap Virus (bahaya penyalahgunaan narkoba) ini harus terus berlanjut terus disampaikan di sekolah-sekolah oleh para pelajar dan mahasiswa sebagai antisipasi bahaya narkoba di lingkungan masyarakat khususnya sekolah dan perguruan tinggi,” ujar Robingatin.
Dialog Narkoba Dalam Perspektif Agama diikuti 100 pelajar dan mahasiswa serta guru dengan narasumber HM Elbadiansyah (pemuka agama Islam) dan Diliyus (Kristen) serta Yosep Goran Tokan (Katolik), AA Gede Raba Ardita (Hindu) serta Muryono (Budha).(yans/hmsprov)

///Foto: INISIATIF POSITIF. Para narasumber dari berbagai tokoh agama menyampaikan materi bahaya penyalahgunaan narkoba pada Dialog Narkoba Dalam Perspektif Agama.(masdiansyah/humasprov kaltim)


 

Berita Terkait
Government Public Relation