SAMARINDA - Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim Fuad Asadin mengakui, masalah tenaga penyuluh di Kaltim masih menjadi persoalan, khususnya terkait pendistribusiannya akibat jumlahnya yang sangat terbatas.
Penyuluh yang ada sekarang kecenderungannya memilih daerah perkotaan, sementara saat ini para tenaga penyuluh dibutuhkan pada lokasi-lokasi tertentu misalnya pada daerah-daerah pertanian. Selain itu memerlukan biaya yang besar, para penyuluh juga banyak enggan ditempatkan di daerah-dearah pedesaan.
Persoalan lain adalah kualitas dan keterampilan para penyuluh yang dinilai masih terbatas. Padahal para petani membutuhkan tingkat keterampilan dan pengetahuan yang lebih.
"Jadi, selain jumlahnya yang masih kurang, tingkat kualifikasinya juga masih terbatas, sehingga perlu usaha untuk menata kembali. Peningkatan kualitas tenaga penyuluh juga harus ditingkatkan," kata Fuad Assadin.
Terkait hal tersebut pada tahun 2013 BKPP Kaltim sudah menyekolahkan 420 tenaga penyuluh melalui Beasiswa Kaltim Cemerlang di Unmul Samarinda. Direncanakan pada Juni mendatang, mereka sudah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), sehingga kalau semuanya sudah lulus, tentunya akan menjadi calon-calon penyuluh lapangan.
"Jumlah tenaga penyuluh yang disekolahkan meliputi untuk perikanan 140 orang, peternakan 140 orang, pertanian 140 orang. Sebelumnya BKPP juga sudah mendidik 50 orang untuk penyuluh kehutanan. Diharapkan para penyuluh tersebut nantinya bisa membantu menutup kekurangan tenaga penyuluh di Kaltim," ujarnya.
Bila melihat jumlah desa yang tersebar di Kaltim mencapai 1.020 desa. Kalau satu desa satu penyuluh tentu dibutuhkan 1.020 penyuluh. Tetapi tidak semua lokasi desa adalah daerah pertanian, sehingga jumlahnya berkurang dari jumlah desa yang ada dan sekarang penyuluh PNS yang ada lebih kurang 600 orang.
"Jadi kalau mau mewujudkan program satu desa satu penyuluh khususnya pada lokasi pertanian, diharapkan progres program yang ada bisa menjawab dan memberikan solusi dalam penanggulangan kekurangan tenaga penyuluh di Kaltim," harap Fuad Assadin. (mar/sul/hmsprov)
21 Mei 2014 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
02 September 2022 Jam 09:30:28
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
01 Maret 2022 Jam 18:26:20
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
13 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
22 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
04 November 2013 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 14:31:31
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 10:05:26
Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 09:57:29
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
11 Mei 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
12 April 2020 Jam 10:05:57
Kolom Minggu
05 Juni 2021 Jam 22:13:30
Kelautan dan Perikanan
25 Oktober 2017 Jam 22:50:01
Kerjasama Pemerintahan
14 Maret 2018 Jam 11:55:46
Kegiatan Pemerintah