BKPP Intensif Uji Sampel Keamanan Pangan
SAMARINDA – Guna memberikan jaminan kualitas produk pertanian untuk kebutuhan pangan masyarakat sekaligus memberikan keamanan terhadap pangan yang dikonsumsi maka Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim intensif melakukan uji sampel keamanan pangan.
Menurut Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asaddin, salah satu tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim adalah melaksanakan pembinaan dan bimbingan serta pengendalian keamanan pangan masyarakat
“Dalam pelaksanaannya di lapangan meliputi pembinaan, pengawasan, pengujian, monitoring dan evaluasi keamanan pangan segar,” ujar Fuad Asaddin didampingi Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Erwin Dharmawan, Selasa (26/8).
Diakuinya, tujuan pengujian sampel pangan segar meliputi beberapa daerah di Kaltim untuk mengetahui tingkat keamanan pangan segar yang beredar di masyarakat terhadap kandungan residu pestisida, formalin, logam berat dan microba,
Misalnya, Samarinda dilakukan uji sampel terhadap sayuran kubis, sawi, bayam, kembang kol dan buah-buahan seperti jeruk lokal, anggur serta ikan Sepat Kipas. Kutai Kartanegara untuk cabe rawit, daun bawang, tomat, bayam serta buah pir dan kelengkeng.
Balikpapan berupa sayuran terong, cabai besar, pare serta buah apel, anggur dan cumi kering. Penajam Paser Utara berupa jagung manis, buncis, cabai besar, terong dan buah jeruk.
Kabupaten Paser meliputi sayuran kacang panjang, sawi, pare, seledri dan buah semangka, jeruk serta melon. Kutai Timur berupa bawang merah, cabe rawit, buncis, kacang panjang serta buah naga.
Bontang meliputi sawi, cabai rawit, selada dan wortel serta buah apel, jenis ikan berupa udang papai dan teri. “Jenis pengujian yang kami lakukan untuk kandungan residu pestisida, residu formalin, residu logam berat serta mikroba,” jelas Fuad.
Dia menyebutkan kegiatan dilaksanakan 18-24 Agustus khususnya di kawasan pasar tradisional, pelaku usaha/petani dan supermarket di sejumlah kabupaten dan kota. Hasil uji sampel pangan asal tumbuhan yang telah dilaksanakan positif mengandung residu pestisida.
Termasuk mengandung microba (escherichia coli dan Salmonella sp) namun dengan proses pemanasan yang optimum maka microba mati. Juga mengandung logam berat (cadmium dan timbal), namun ada beberapa komoditi yang residu logam beratnya diatas BMR.
Khususnya jagung manis, tomat, kelengkeng, buah naga, selada, melon, pare, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih. “Namun komoditi tersebut masih di bawah batas maksimum residu (BMR) atau cukup aman untuk dikonsumsi untuk jangka pendek,” beber Fuad. (yans/sul/es//hmsprov)
///Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan BKPP Erwin Dharmawan menunjukkan sayuran yang dilakukan uji sampel keamanan pangan.(dok humasprov)
11 April 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
07 April 2018 Jam 09:07:58
Pertanian dan Ketahanan Pangan
31 Mei 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
25 Desember 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
31 Mei 2022 Jam 08:46:18
Pertanian dan Ketahanan Pangan
20 Maret 2023 Jam 22:54:58
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:23:52
Wakil Gubernur Kaltim
19 Maret 2023 Jam 08:30:41
Wakil Gubernur Kaltim
18 Maret 2023 Jam 23:51:27
Pemilihan Umum
18 Maret 2023 Jam 23:44:21
Agama
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
01 Juni 2017 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
04 Mei 2015 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
10 Mei 2014 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
20 September 2020 Jam 20:07:14
Berita Acara
08 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan