Kalimantan Timur
BKPP Kaltim Sidak PSAT

BKPP Kaltim Sidak PSAT

 

SAMARINDA – Menjelang perayaan natal dan tahun baru 2015, Badan Ketahanan  Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim intensif melakukan inspeksi mendadak (sidak) Pangan Segar Asal Tanaman (PSAT) di pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan modern di Samarinda.

Diantaranya, Pasar Segiri Samarinda, salah satu pasar tradisional dan terbesar di ibukota provinsi serta sejumlah pusat perbelanjaan modern, kios/warung penjual bakso dan distributor.

“Sidak yang kami lakukan adalah upaya melindungi pangan yang dikonsumsi sekaligus upaya untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat,” kata Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asaddin didampingi Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Erwin Dharmawan, Rabu (24/12).

Kegiatan  yang intensif dilakukan BKKP ini menurut Fuad, merupakan bagian pengawasan terhadap produsen maupun distributor. Dalam kegiatan juga dilakukan pengujian kandungan bahan  berbahaya terhadap komoditi yang diperjualbelikan di pasar maupun pusat perbelanjaan.

Dia mengakui dalam sidak yang digelar selama dua hari itu, pihaknya telah melakukan uji sampel terhadap 16 komoditas produk pangan baik pangan segar maupun pangan olahan dan hasilnya ditemukan beberapa pangan yang mengandung cemaran biologis, kimia dan logam berat.

Misalnya, positif pestisida ditemukan pada sayuran berupa kentang dan wortel. Formalin pada ikan teri (ikan asin) serta buah anggur dan jeruk madang. Logam berat terdapat di udang papay, ikan asin dan udang kering (ebi).

Fuad menjelaskan pangan yang aman adalah pangan yang terbebas dari cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama dan budaya masyarakat untuk hidup sehat, aktif dan produktif.

Bahkan organisasi kesehatan dan pangan dunia seperti FAO (food agricultur organitation) dan WHO (world health organitation) juga sepakat keamanan pangan (food safety) merupakan salah satu komponen dari ketahanan pangan (food security).

“Untuk itu program ketahanan pangan harus memasukkan aspek keamanan pangan untuk kesehatan masyarakat atau konsumen. Kami perlu melakukan sosialisasi guna memberikan pemahaman ciri dan bahaya mengonsumsi makanan mengandung kimia,” ujar Fuad Asaddin.

Kedepan lanjutnya, BKPP bersama instansi terkait akan rutin melakukan sidak ke  berbagai daerah di kabupaten dan kota di Kaltim sekaligus pengujian di tempat terhadap komoditas pangan segar maupun pangan olahan yang diperjualbelikan para produsen maupun distributor.

Sidak keamanan pangan menjelang natal dan tahun baru yang dilakukan BKPP Kaltim melibatkan akademisi (peneliti) dari Universitas Mulawarman Samarinda, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Daerah Samarinda serta Dinas Pasar Samarinda. (yans/sul/hmsprov)

Berita Terkait
Government Public Relation