SAMARINDA - Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim bersama kabupaten/kota telah menyusun sekaligus melaunching FSVA (Food Security and Vulnerability Atlas) atau Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan di Kaltim.
“Dengan tersusunnya Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kaltim 2012 ini, maka SKPD terkait baik di provinsi maupun kabupaten/kota bersama-sama membantu menangani daerah-daerah yang masuk dalam kategori rawan pangan,” kata Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asadin pada launching Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) 2012 di Ruang Rapat BKPP Kaltim, Kamis (20/6).
Menurut dia, diluncurkannya FSVA Tahun 2012 secara resmi dijadikan sebagai alat yang penting dalam melakukan penetapan target wilayah kabupaten yang paling rawan untuk intervensi ketahanan pangan dan gizi.
Pengelolaan program ketahanan pangan yang efektif memerlukan informasi ketahanan pangan yang akurat dan tertata dengan baik. Upaya untuk mendapatkan informasi tersebut dengan melakukan monitoring situasi ketahanan pangan wilayah.
Salah satu instrumen monitoring situasi ketahanan pangan melalui penyusunan dan pengembangan peta situasi ketahanan pangan. Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan mengacu pada tiga aspek ketahanan pangan. Yakni, ketersediaan pangan, distribusi pangan dan konsumsi (pemanfaatan) pangan dan digambarkan secara lebih rinci ke dalam beberapa indikator yang terkait dengan masalah ketahanan pangan.
Diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan informasi mengenai lokasi keberadaan wilayah yang memiliki kerentanan terhadap kerawanan pangan. Untuk mempertajam analisis dan pencapaian target pembangunan peningkatan ketahanan pangan dan penanggulangan kerawanan pangan.
Peta atau FSVA telah disusun sampai tingkat desa sebagai suatu alat baru yang dipergunakan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan dalam mengidentifikasi desa yang membutuhkan perhatian khusus dalam ketahanan pangan dan gizi.
Pengembangan FSVA tingkat desa dianggap hal penting, dimana kondisi ekologi dan kepulauan yang membentang dari timur ke barat, kondisi iklim yang dinamis dan keragaman sumber penghidupan masyarakat menunjukkan perbedaan situasi ketahanan pangan dan gizi.
Selain itu, FSVA Kabupaten akan menjadi alat yang sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan untuk mengurangi kesenjangan ketahanan pangan merupakan tantangan besar.
“Diharapkan dengan Peta atau FSVA ini mampu meningkatkan efektivitas pemantauan dan penanganan kerawanan pangan, sehingga menjadi referensi untuk memformulasikan kebijakan ketahanan pangan yang tepat,” harap Fuad Asaddin.
Launching Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) Tahun 2012 diikuti 40 peserta terdiri dari Kepala BKPP kabupaten/kota se-Kaltim, perguruan tinggi/akademisi dan dinas/instansi pertanian terkait. (yans/hmsprov)
/// Foto : H Fuad Asaddin
13 Juni 2020 Jam 06:34:17
Pertanian dan Ketahanan Pangan
09 September 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
25 September 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
20 Februari 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
17 Maret 2019 Jam 19:08:04
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 November 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 Desember 2023 Jam 00:04:16
Gubernur Kaltim
10 Desember 2023 Jam 00:01:40
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
10 April 2023 Jam 11:23:27
Wakil Gubernur Kaltim
10 September 2020 Jam 10:23:06
Kesehatan
11 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
05 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
15 Maret 2020 Jam 16:40:54
Even Olahraga