Kalimantan Timur
Blusukan Ke Selatan, Wagub Ke Kampung Mului

Foto Hudais Tri Putra / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

AWAL pekan ini Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi melakukan kunjungan kerja ke wilayah selatan Kaltim. Beberapa lokasi menjadi target blusukan orang nomor dua Benua Etam itu. 

 

Salah satunya adalah mengunjungi Masyarakat Hukum Adat (MHA) Mului di Kampung Mului, Desa Swan Slutung, Kecamatan Muara Koman, Kabupaten Paser.

 

MHA Mului  adalah adalah penerima penghargaan Kalpataru tahun ini melalui Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor SK.533/MENLHK/PSKL/PSL.3/5/2022, tentang Penerima Penghargaan Kalpataru Tahun 2022.

 

MHA Mului dengan kepala adatnya, Jidan menerima penghargaan Kalpataru dengan 

kategori Penyelamat Lingkungan.

 

Kunjungan Wagub Hadi Mulyadi ke kampung-kampung yang sulit ditempuh merupakan bukti bahwa duet pemimpin Kaltim, Isran-Hadi ingin mendengar langsung kesulitan dan fakta yang dialami warganya.

 

"Saya bukan ke sini karena Mului dapat penghargaan Kalpataru, tapi ini rencana sudah beberapa kali disiapkan, namun baru hari ini terlaksana. Alhamdulillah bisa sampai, melihat dan merasakan langsung keadaan di sini," kata Hadi Mulyadi, setibanya di Kampung Mului.

 

Untuk mencapai kampung ini tidak mudah. Kendaraan dinas Wakil Gubernur pun tak bisa menjangkau karena medan yang sulit.

 

Ditemani sejumlah kepala OPD Pemprov Kaltim dan Wakil Bupati Paser Mashitah, Wagub Hadi Mulyadi terpaksa harus mengendarai kendaraan roda dua jenis trail untuk sampai ke lokasi dan bertemu langsung warga Mului. Wagub dan beberapa kepala OPD bahkan sempat terjatuh akibat medan yang parah dan berlumpur.

 

Bahkan ketika sampai di Kampung Mului pun, beberapa bagian di pakaian Wagub Hadi Mulyadi terpapar sisa lumpur jalanan.

 

Meski tak lagi rapi, warga setempat tetap bahagia karena bisa melihat langsung kepala daerah mereka.

 

"Terima kasih Pak, kami sudah didatangi," sapa nenek Aminah. 

 

Wagub Hadi pun membalas. "Semoga sehat selalu untuk kita bisa berjumpa lagi di kemudian hari. Insyaallah,"  sahut Wagub Hadi.  

 

“Akhirnya kita sampai di sini, di Dusun Mului untuk bertemu langsung masyarakat. Rasa lelah di perjalanan dengan medan yang berat terbayarkan sudah dengan menyaksikan langsung dusun yang mendapat keputusan sebagai masyarakat hukum adat (MHA) di Kaltim. Sungguh indah suasana di sini.  Hutannya lestari dan masyarakatnya sangat ramah. Terima kasih kami sudah diterima di sini,” ucap Wagub Hadi Mulyadi.

 

Perjuangan Wagub Hadi Mulyadi untuk bisa sampai ke Kampung Mului pun mendapat apresiasi warga setempat.

 

“Saya ucapkan terima kasih atas kunjungan kerja ini. Baru kali ini pimpinan seperti wakil gubernur datang langsung ke Dusun Mului. Sebelum itu baru bupati, dinas-dinas dari kabupaten yang berkunjung ke sini. Betul-betul saya berterima kasih kepada Pak Wagub bersama juga instansi-instansi lain yang sudah membagi waktu berkunjung ke Dusun Mului,” kata Jidan.

 

Jidan merupakan pemenang penghargaan Kalpataru Nasional 2022 sebagai tokoh penyelamat lingkungan, karena sebagai ketua adat bersama masyarakatnya dinilai mampu menjaga kelestarian hutan adat di kawasan Dusun Mului sejak tahun 1995 atau sejak 27 tahun lalu. 

 

Sebelumnya Mului sudah ditetapkan sebagai Masyarakat Hukum Adat melalui SK Bupati Paser Nomor 413.3/Kep-268/2018. Hutan adat Mului juga sudah disetujui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan luasan 7.722 hektare. 

 

Hari ketiga,  blusukan Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi didamping kepala perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim dan TGUP3 Kaltim ke wilayah selatan dilanjutkan dengan sejumlah kegiatan yang  dipusatkan di UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kendilo Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, Tana Paser, Kabupaten Paser. 

 

Wagub Hadi Mulyadi didampingi Bupati Paser Fahmi Fadli dan Wakil Bupati Syarifah Masitah Assegaf meresmikan Pusat Sumber Daya Pengetahuan Kehutanan KPHP Kendilo dan fasilitas penunjangnya, yaitu Showroom Forestry Kendilo yang menjual aneka produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan sejenisnya, serta workshop pengolahan HHBK. 

 

“Terima kasih kepada KPHP yang sudah melakukan hilirisasi hasil hutan bukan kayu, sehingga menjadi produk yang berdaya saing, dan bisa dipasarkan secara luas. Mudah-mudahan ini bisa menjadi produk unggulan dari Kabupaten Paser dan Kalimantan Timur,” kata Hadi Mulyadi. 

 

Apalagi, lanjut Hadi, 80 persen tanaman obat di dunia berasal dari Indonesia dan 50 persennya itu ada di Kalimantan. Tentu itu akan menjadi kesempatan yang baik untuk dikembangkan di Kaltim melalui dinas atau instansi terkait. Karena memang hanya 10 persen dari tanaman obat tersebut baru dikelola dengan baik.

 

“Makanya produk-produk HHBK ini harus dikelola dengan baik, mulai dari produksi hingga pemasarannya agar bisa benar-benar bermanfaat. Dikelola secara masif agar bisa go international, diekspor secara besar-besaran. Tentunya harus diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelolanya. Mungkin KPHP Kendilo bisa bekerjasama dengan  Pemkab Paser untuk hal ini,” kata orang nomor dua Benua Etam ini. 

 

Selain melakukan peresmian sejumlah fasilitas di UPTD KPHP Kendilo, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi juga menyerahkan bantuan dari perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltim, di antaranya bibit buah unggul (kelengkeng) dari Dinas Kehutanan, penyerahan papan nama Sekolah Siaga Kependudukan dari Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sertifikat PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) kepada pelaku usaha dari Dinas Perkebunan dan vaksin hewan jenis Jemrana dan vaksin Rabies dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. 

 

Wagub juga mengunjungi warga Muara Andeh dan menyerahkan  SK Pengangkatan PPPK 62 Guru di Paser. (tim adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Data Masih Kosong
Data Masih Kosong
Government Public Relation