BP3K Muara Badak Kembangkan Tanaman Jelay
MUARA BADAK – Komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) untuk melakukan diversifikasi pangan disambut Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Muara Badak dengan mengembangkan tanaman jelay.
“Kita sudah berkomitmen untuk konsumsi karbohidrat masyarakat tidak semata dari beras (nasi) tetapi juga pangan lokal lainnya. Kegiatan BP3K Muara Badak mengembangkan jelay sangat baik untuk pengayaan konsumsi pangan masyarakat,” kata Kepala BKPP Kaltim H Fuad Asaddin pada Kegiatan Lahan Kaji Terap di Demplot BP3K Muara Badak, Selasa (29/9).
Upaya dan kegiatan pengembangan tanaman jelay menurut Fuad, seperti yang dilakukan di Demplot BP3K Muara Badak di lahan seluas satu hektar juga telah dilaksanakan BP3K Loa Kulu Kutai Kartanegara dengan luasan lahan mencapai empat hektar.
Diversifikasi pangan yang dicanangkan pemerintah dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi karbohidrat masyarakat yang bersumber dari beras. Sementara produksi beras masih terbatas bahkan harus mendatangkan dari luar.
Padahal lanjutnya, konsumsi pangan masyarakat untuk karbohidrat dari beras itu dalam setahun mencapai 240 kilogram. Tetapi konsumsi masyarakat Kaltim per tahun sekitar 113 kilogram per orang.
Namun setelah diperhitungkan justru terjadi kekurangan konsumsi beras karena masyarakat masih sangat bergantung terhadap beras. Karenanya, melalui upaya pengembangan komoditi tanaman lokal seperti jelay ini diharapkan dapat menjadi sumber karbohidrat alternatif.
“Masyarakat harus mau melakukan konsumsi pangan alternatif selain beras. Jelay juga banyak komoditi lokal lainnya bisa dijadikan pangan alternatif dan sumber karbohidrat. Seperti ubi jalar dan singkong, sukun dan labu serta komoditi lainnya,” ungkap Fuad Asaddin.
Sementara itu Kepala BKPP Kutai Kartanegara (Kukar) Sudiro mengakui tanaman jelay sangat potensial untuk dikembangkan di Kukar karena lahan kering cukup luas dan tersebar di berbagai kecamatan jika dibandingkan lahan basah.
“Pengembangan tanaman jelay spesifikasi tumbuhan lahan kering, sehingga tidak akan mengganggu lahan persawahan untuk tanaman padi. Tetapi akan saling melengkapi bahwa lahan kering bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk komoditi alternatif,” ujar Sudiro.
Sedangkan Penyuluh Koordinator BP3K Muara Badak H Muchsin menyebutkan demplot BP3K telah melaksanakan beberapa kaji terap dan demplot selain jelay. Diantaranya jagung dan kedelai, tanaman pangan serta sayuran, sorgum, keladi dan ubi jalar.
BP3K Muara Badak dalam kegiatan usahanya sejak 2009 melibatkan 148 kelompok tani, satu kelompok kontak tani nelayan andalan (KTNA) dan Kelompok Wanita Tani, Taruna Tani dan Pemuda Tani.
Kegiatan lahan kaji terap dirangkai dengan temu lapang yang dihadiri peneliti dari Universitas Mulawarman Dr Suyadi, Komandan Koramil Muara Badak dan Sekretaris Kecamatan Muara Badak. (yans/sul/hmsprov)
////Foto : Fuad Asaddin saat meninjau Lahan Kaji Terap Jelay di Demplot BP3K Muara Badak. (masdiansyah/humasprov)
20 Agustus 2020 Jam 22:51:45
Pembangunan
24 Februari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
10 Februari 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
22 Mei 2018 Jam 21:38:24
Pembangunan
04 September 2018 Jam 18:56:27
Pembangunan
25 Mei 2018 Jam 21:05:23
Pembangunan
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
16 Agustus 2019 Jam 11:59:04
Sosialisasi Masyarakat
20 Januari 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
16 Maret 2022 Jam 18:11:00
Informasi dan Komunikasi
06 November 2015 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
12 Mei 2020 Jam 16:15:15
Penanggulangan Bencana