SAMARINDA–Badan Pengelola Kawasan Perbatasan, Pedalaman dan Daerah Tertinggal (BPKP2DT) mewacanakan pembentukan sebuah Satuan Tugas (Satgas) yang dapat menginformasikan berbagai masalah secara dini dan berbagai kegiatan di perbatasan Kaltim dengan Malaysia.
Wacana ini dimunculkan oleh Kepala BPKP2DT Kaltim, Frederik Bid, dengan tujuan memupuk rasa kebangsaan pemuda dan pemudi Kaltim di daerah yang memiliki garis batas langsung dengan negara tetangga Malaysia.
“Satgas ini nantinya bernama Tim Penegak Kebangsaan Perbatasan yang berfungsi sebagai mitra pemerintah daerah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Frederik ujarnya.
Tugas dan fungsi Satgas ini adalah menghimpun dan menginformasikan masalah-masalah perbatasan. Tidak itu saja, Satgas ini juga dapat membuat kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial, budaya dan lainnya.
Apalagi, ujar Frederik, masyarakat di perbatasan Indonesia dan Malaysia Timur adalah masyarakat serumpun. Bahkan, tidak jarang satu keluarga di Kaltim memiliki keluarga di Malaysia dan begitu pula sebaliknya.
“Satgas ini akan menjembatani dan menghimpun data dan masalah secara dini, sehingga kehidupan di perbatasan dapat aman dan damai,” harapnya.
Diakuinya, memang perlu dipikirkan pemberian insentif untuk para anggota Tim Penegak Kebangsaan ini sebagai bentuk perhatian dan penghargaan kinerja tim yang dibantuk dari pemuda dan tokoh-tokoh masyarakat.
Dia mencontohkan, saat ini Dinas Sosial telah memiliki Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Badan penanggulangan Bencana memiliki Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana yang tugasnya penanganan bencana baik sosial dan bencana alam.
Apalagi Kaltim memiliki banyak pos lintas batas perbatasan, yakni Pos Lintas Batas Darat (PLBD) dan Pos Lintas Batas Laut (PLBL) yang semuanya dijaga oleh pasukan TNI.
Seharusnya lanjut Frederik, pos lintas batas ini juga melibatkan lembaga lain karena yang diawasi tidak saja keamanan melainkan juga perdagangan, imigrasi, karantina dan keamanan atau yang dikenal dengan istilah Custom, Immigration, Quarantine dan Security (CIQS).
“Intinya kita ingin bentuk dulu Tim Penegak Kebangsaan ini sebagai mitra pemerintah daerah tidak saja untuk meredam masalah sosial tetapi juga sebagai mitra dalam menyebarkan hasil-hasil pembangunan,” harapnya. (yul/hmsprov)
03 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
05 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
01 April 2018 Jam 20:49:37
Pemerintahan
27 September 2018 Jam 18:03:18
Pemerintahan
14 September 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
25 September 2018 Jam 16:50:25
Pemerintahan
19 September 2023 Jam 18:24:12
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:21:48
Agenda Pemerintah
19 September 2023 Jam 18:19:02
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:16:29
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:13:20
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
12 September 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
13 Maret 2022 Jam 15:07:25
Ibu Kota Negara
30 Agustus 2018 Jam 17:37:27
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
17 Juli 2014 Jam 00:00:00
Perdagangan
01 Februari 2022 Jam 22:06:07
Informasi dan Komunikasi