Kalimantan Timur
Budayakan Makan Olahan Daging

Budayakan Makan Olahan Daging

 

SAMARINDA – Badan Ketahanan Pangan Samarinda terpilih sebagai juara pertama Festival olahan produk hasil peternakan berbahan dasar daging sapi yang digelar Dinas Peternakan (Disnak) Kaltim dalam rangkaian Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2014.

Selain itu, juara kedua dan ketiga diraih Dinas Sosial  Kaltim dan Dinas Pertanian Peternakan Kutai Timur. Sementara Harapan I diperoleh TP-PKK Kelurahan Sempaja Selatan Samarinda dan Harapan II direbut  TP-PKK Kecamatan Samarinda Utara.

Harapan III diterima Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim. Sedangkan terpilih favorit I dan II yakni Politeknik Pertanian Samarinda dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim.

Dalam kesempatan itu Wakil Gubernur Kaltim HM Mukmin Faisyal HP mengharapkan agar masyarakat melalui kegiatan TP-PKK dan jajaran dharma wanita di provinsi maupu kabupaten dan kota menggalakkan menu makanan dan olahan produk hasil peternakan.

Menurut Mukmin, hal ini penting etrutama dalam mebudayakan kebiasaan masyarakat untuk mengonsumsi protein hasil hewani. “Produk peternakan Kaltim cukup besar, sehingga masyarakat harus terbiasa mengonsumsi produk olahan hasil ternak,” ujarnya.

Protein asal hewani baik daging (sapi, kambing, ayam, kelinci) termasuk susu dan telur sangat bagus dikonsumsi masyarakat khususnya anak-anak untuk meningkatkan kemampuan dan kecerdasan otak serta pertumbuhan fisik.

Wagub mengakui konsumsi protein asal hewani masyarakat Kaltim cukup tinggi namun perlu terus ditingkat. “Kondisi ini sesuai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin tahun terus meningkat,” ujar Mukmin.

Pemprov Kaltim lanjut Mukmin Faisyal, terus berupaya mewujudkan ketersediaan dan kecupukan pangan asal hewani. “Program 2 juta ekor sapi kita sebagai satu upaya mencukupi ketersediaan pangan asal hewani sekaligus mewujudkan swasembada sapi Kaltim,” ungkapnya.

Sementara Kepala Disnak Kaltim H Dadang Sudarya menyebutkan  tingkat konsumsi pangan atau protein asal hewani masyarakat Kaltim lebih tinggi dari nasional baik daging, telur, maupun susu.

“Konsumsi daging di Kaltim sebanyak 7,19 kilogram per kapita per tahun, sedangkan nasional hanya 5,69 kilogram per kapita per tahun. Telur  sebesar 8,19 kilogram per kapita per tahun, sedang di tingkat nasional 6,38 kilogram per kapita per tahun,” sebut Dadang Sudarya.

Demikan halnya konsumsi susu masyarakat lebih tinggi jika dibandingka masyarakat lain di Indonesia. Yakni, masyarakat mengonsumsi 6,77 kilogram susu per kapita per tahun sementara nasional hanya 2,85 kilogram per kapita per tahun.

Kondisi ini ujar Dadang merupakan pangsa dan peluang pasar yang besar bagi pembangunan dan pengembangan subsektor peternakan Kaltim. Dijelaskannya, pihaknya terus melakuan promosi untuk menarik pihak swasta untuk berinves di subsektor peternakan. 

“Hanya saja, tinggi kebutuhan  belum sebanding dengan kemampuan peternak lokal untuk menyediakannya, sehingga kebutuhan yang begitu tinggi tersebut harus dipasok dari daerah lain,” akunya.(yans/hmsprov)

///Foto: Wagub Mukmin Faisyal saat menyerahkan penghargaan bagi juara festival olahan produk hasil peternakan berbahan dasar daging sapi.(fajar/humasprov)

Berita Terkait
Government Public Relation