Budidaya Rumput Laut Tidak Terganggu Walau Harga Turun
SAMARINDA – Harga jual rumput laut (Euchema cottonii) yang dibudidayakan di Kaltim, mengalami penurunan harga sejak pertengahan tahun ini. Bila sebelumnya satu kilogram rumput laut dijual Rp13.000, saat ini turun menjadi Rp8.000 perkilogram.
“Penurunan harga ini tidak bisa dihindarkan, karena semuanya ditentukan dengan mekanisme pasar. Tetapi pembinaan terus dilakukan dengan harapan produksi tidak menurun, walaupun nilai jual berubah-ubah,” kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Budidaya dan Pembenihan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim, Irma Listiawati, Selasa (6/10).
Irma menjelaskan, saat ini petani memasarkan rumput laut dalam bentuk mentah, dengan kondisi basah dan kering, sehingga penjualannya tidak begitu lancar. Apabila ada mesin pengolah, bisa dipastikan penjual produk ini akan lebih mudah.
“Kami menginginkan ada pabrik pengolahan yang memungkinkan rumput laut diolah sedemikian rupa agar mudah dipasarkan dan tidak mengubah zat-zat yang terkandung di dalamnya, sehingga masih bisa digunakan untuk bahan dasar kosmetik, vitamin dan suplemen makanan,” kata Irma.
Ditambahkan, Kaltim sebenarnya telah memiliki pabrik pengolahan rumput laut di Kota Tarakan, namun karena sekarang Tarakan menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), pengelolaan dan perkembangan pabrik tersebut sudah tidak lagi menjadi wewenang Pemprov Kaltim.
Rumput laut merupakan salah satu produk pengembangan komoditi unggulan yang pengembangannya dipusatkan di Kutai Timur dan Bontang, kedua daerah ini merupakan sentra pengembangan rumput laut dengan kualitas lebih baik.
“Pengembangan rumput laut di dua daerah ini karena potensinya lebih baik. Di daerah lain juga bagus, namun hanya dibudidayakan sebagai usaha sampingan, sementara di Bontang dan Kutim menjadi usaha utama,” katanya.
Dia menyebutkan produksi rumput laut pada 2014 di Bontang mencapai 14.616,9 ton yang menjadikan daerah ini menjadi salah satu penyumbang terbesar produksi rumput laut. Sedangkan di Kutai Timur produksinya mencapai 1.644,4 ton. Sedangkan produksi Kaltim selalu meningkat setiap tahun. Pada 2014 mencapai 476.178 ton meningkat dibanding 2013, yakni 249.411 ton. (aka/sul/es/hmsprov).
11 November 2015 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
15 April 2013 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
19 Juni 2013 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
17 Oktober 2021 Jam 06:42:51
Kewirausahaan
07 Mei 2013 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
21 Mei 2014 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
01 Desember 2023 Jam 15:26:11
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:16:34
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
30 November 2023 Jam 20:23:13
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
17 Januari 2017 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
01 September 2014 Jam 00:00:00
Agama
10 Februari 2023 Jam 20:15:32
Kesehatan
23 November 2020 Jam 23:12:30
Penanggulangan Bencana