BALIKPAPAN - Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) berperan penting untuk membangun dan mempertahankan kedamaian daerah untuk mendukung sukses pembangunan di Benua Etam guna mencapai kesejahteraan rakyat Kaltim yang lebih baik dari masa ke masa.
Hal itu disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Kaltim, Riza Indra Riadi terkait peran FPK untuk mendukung kedamaian daerah, saat membuka Rakor FPK yang berlangsung di Balikpapan, Senin (21/3/2022).
“FPK memiliki tanggung jawab besar untuk membangun semangat kebhinnekaan dan kebersamaan di daerah, sehingga kondusifitas Benua Etam terus terjaga, sebagai daerah yang dijuluki sebagai Indonesia mini,” kata Riza Indra Riadi.
Menurut dia, dalam waktu dekat Indonesia akan menggelar perhelatan demokrasi, yakni Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 yang membutuhkan energi dan bersinergi agar pesta demokrasi berjalan sukses untuk berkelanjutan dan kelancaran pembangunan daerah dan negara.
Sebagai pelajaran, bangsa ini harus terbelah akibat dukungan yang berbeda pada perhelatan demokrasi 2019, sehingga memunculkan dua julukan, yakni “cebong dan kampret”. Perbedaan dukungan tersebut terus terbawa hingga kini, karena sebagian pendukung masih ada yang belum menerima kekalahan. Padahal para elit politik sudah bersatu untuk melanjutkan pembangunan di negeri ini.
“Harapan kita semua, agar fenomena cebong dan kampret jangan ada lagi di Pemilu 2024. Mari kita buat pesta demokrasi yang sebenarnya pesta, di mana semua peserta akan merasa senang dan gembira ketika pesta berakhir, baik yang menang maupun yang kalah,” katanya.
Tidak kalah penting, kata Riza Indra Riadi adalah tentang keputusan pemerintah memindahkan Ibukota Negara Nusantara (IKN) dari Jakarta ke Kaltim yang kini dalam proses pembangunan dan telah disyahkan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022, sebagai bukti kesungguhan negara untuk membangun pusat pemerintahan baru.
Dia mengajak, sepatutnya warga Kaltim bersyukur atas pemindahan IKN ke Benua Etam, dengan terus membangun kedamaian daerah, sebagai modal dasar lancarnya pembangunan dan masuknya investasi di daerah ini.
“Selama ini, warga Kaltim mampu menunjukan kedewasaan untuk membangun harmoni dan kebersamaan, sehingga memberikan rasa aman dan damai bagi siapa saja yang datang dan tinggal di daerah ini. Mari kita pertahankan kondisi tersebut untuk selamanya,” tegas Riza.
Karena itu, dia mengajak seluruh warga Kaltim untuk bersama-sama mempertahankan kedamaian daerah untuk sukses Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 dan mendukung kelancaran pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan Indonesia di Kalimantan Timur.
Rakor tersebut, menampilkan tiga narasumber, yakni Kepala Badan Kesbangpol Kaltim H Sufian Agus yang membahas tentang “Tantangan Keberagaman di Kaltim”. Kemudian, Sekretaris FPK Kaltim H Ahmad Jubaidi yang berbicara tentang “Sinergitas dan Kolaborasi FPK untuk Kondusifitas Daerah”. Selanjutnya pembicara ketiga adalah Analis Kebijakan Ahli Muda Subdit Pembauran Kebangsaan dan Pelestarian BhinnekaTungal Ika, Dirjen Polpum, Kemendagri Rakhmad Rahadian yang berbicara soal latar belakang dan dasar pembentukan serta tugas FPK di daerah. (eko/sul/adpimprov kaltim)
11 Februari 2022 Jam 21:15:58
Informasi dan Komunikasi
30 Desember 2019 Jam 12:33:18
Informasi dan Komunikasi
02 September 2022 Jam 09:33:31
Informasi dan Komunikasi
17 April 2022 Jam 21:56:51
Informasi dan Komunikasi
02 April 2023 Jam 17:47:35
Agama
02 April 2023 Jam 17:46:42
Wakil Gubernur Kaltim
02 April 2023 Jam 17:41:01
Ibu Kota Negara
01 April 2023 Jam 22:25:35
Gubernur Kaltim
01 April 2023 Jam 14:30:08
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
22 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
17 Februari 2020 Jam 20:53:06
Berita Acara
23 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 Mei 2013 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
04 Desember 2015 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata