SAMARINDA - Angka stunting di Kaltim sudah berkurang hingga 6 persen. Dan menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kaltim berada di bawah rata-rata nasional
Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor menyebutkan target Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kaltim mampu menurunkan prevalensi stunting menjadi 12,83 persen pada tahun 2024 nanti.
Menurut orang nomor satu Benua Etam ini tentu target ini menjadi perhatian serius dan diperlukan kerja keras secara bersama-sama untuk mencapai target tersebut.
"Saya mengajak kita semua agar membentuk TPPS hingga tingkat desa. Agar aksi nyata penurunan stunting berjalan terpadu dan diperoleh hasil maksimal," kata mantan Bupati Kutai Timur ini saat Kampanye Percepatan Penurunan Stunting dan Pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting di Aula Kesdam VI Mulawarman Balikpapan, Senin 26 September 2022.
Untuk itu lanjutnya, diperlukan upaya serius dan kerja keras melalui kolaborasi lintas sektor sejak dari intervensi hulu-hilir, intervensi spesifik dan sensitif serta pendekatan pentahelix.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim Dr Sunarto menjelaskan upaya penurunan angka stunting dijalankan oleh TPPS provinsi, kabupaten dan kota hingga desa/kelurahan.
Pemerintah juga menetapkan sasaran spesifik pencegahan stunting bagi remaja, calon pasangan usia subur/calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan anak usia 0-59 bulan.
Dalam implementasinya di lapangan, lanjut Sunarto, BKKBN melakukan upaya penyiapan remaja sebagai calon keluarga, penyiapan kehamilan, dan pola pengasuhan pada setiap tahap periode pengasuhan 1000 HPK.
"Yaitu saat kehamilan sampai anak berusia dua tahun hingga anak tumbuh dan berkembang dengan optimal sesuai usianya," ungkapnya.
Selain remaja, BKKBN juga menetapkan ibu hamil keluarga harus diberikan informasi yang memadai tentang pemanfaatan alat dan obat kontrasepsi dalam perencanaan kehamilan maupun penjarangan kelahiran.
"Juga kita berikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, KB pascapersalinan dan keguguran dan informasil/materi Program Bangga Kencana lainnya," jelas Sunarto. (yans/sul/adpimprov kaltim)
06 Mei 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan
22 Agustus 2020 Jam 16:27:12
Kesehatan
03 Februari 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
16 September 2020 Jam 20:45:01
Kesehatan
05 Juli 2021 Jam 22:13:43
Kesehatan
18 Januari 2014 Jam 00:00:00
Kesehatan
02 Oktober 2023 Jam 22:37:43
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:33:50
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
02 Oktober 2023 Jam 22:31:41
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:23:12
Gubernur Kaltim
02 Oktober 2023 Jam 22:19:56
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
02 November 2013 Jam 00:00:00
Komunikasi dan Informatika
21 November 2019 Jam 23:05:15
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
04 Oktober 2019 Jam 22:15:35
Kegiatan Pemerintah
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
23 Maret 2022 Jam 20:58:12
Informasi Bencana