Mewujudkan 2 Juta Ekor Sapi Kaltim
SAMARINDA–Kepala Dinas Peternakan Kaltim H Dadang Sudarya mengemukakan dalam upaya mewujudkan program 2 juta ekor sapi Kaltim perlu dilakukan koordinasi yang sinergis antara perguruan tinggi (akademisi), pelaku usaha (bisnisman) dan pemerintah (government).
Menurut Dadang, akademisi dan bisnisman serta government (ABG) merupakan satu komponen utama yang harus terus meningkatkan sinergitas yang kuat guna mencapai program-program prioritas dalam pembangunan subsektor peternakan di Kaltim.
“ABG merupakan satu komponen utama dalam mendukung terwujudnya program Gubernur Awang Faroek Ishak dalam mencapai 2 juta ekor sapi,” ujar Dadang Sudarya usai halal bihalal Disnak Kaltim, Rabu (6/8).
Dirinya mengakui peranan akademisi atau perguruan tinggi sangat strategis terutama dalam melakukan analisa atau penelitian serta kajian-kajian sebagai acuan sesuai potensi dan keunggulan wilayah serta hal-hal berkaitan atas kegiatan peternakan yang lebih baik.
Sementara bisnisman atau pelaku usaha yang didalamnya terdapat berbagai unsur termasuk pelaku utama seperti petani peternak maupun kelompok petani ternak serta pengusaha selaku pemodal besar sangat mendukung terhadap pengembangan kegiatan peternakan di daerah.
Sedangkan government atau pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten dan kota memiliki kewenangan dalam membuat kebijakan yang mengarah pada pembangunan subsektor peternakan termasuk ketersediaan lahan untuk pengembangan kegiatan tersebut.
Karenanya lanjut Dadang, dalam berbagai kesempatan selalu membangun komunikasi dan koordinasi dengan mitra-mitra kerja Disnak baik tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota termasuk perguruan tinggi dan pengusaha atau pelaku usaha.
“Bagi kami baik perguruan tinggi maupun pengusaha serta pemerintah daerah merupakan mitra yang memiliki kekuatan sehingga mampu memberikan dukungan moril serta kebijakan dalam pembangunan dan pengembangan program 2 juta ekor sapi Kaltim,” jelasnya.
Selain itu, pengembangan ternak sapi untuk mencapai 2 juta ekor itu melibatkan pengusaha di sektor pertambangan untuk integrasi ternak di kawasan eks tambang batu bara serta pengusaha perkebunan untuk integrasi sapi di kebun sawit.
Menyinggung ketersediaan sumber bibit sapi, Dadang menyebutkan untuk dalam negeri dapat didatangkan dari NTB, Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sedangkan luar negeri sumber bibit didatangkan dari Northern Territory Australia.(yans/sul/hmsprov)
05 Januari 2018 Jam 01:40:54
Peternakan
14 Mei 2022 Jam 18:59:26
Peternakan
12 Oktober 2020 Jam 22:32:07
Peternakan
27 Maret 2014 Jam 00:00:00
Peternakan
19 September 2013 Jam 00:00:00
Peternakan
30 Januari 2018 Jam 17:44:51
Peternakan
22 September 2023 Jam 17:03:23
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 17:01:11
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:56:55
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:53:17
Gubernur Kaltim
22 September 2023 Jam 16:49:24
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
25 November 2015 Jam 00:00:00
Kewirausahaan
12 Maret 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
02 September 2013 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
12 September 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
20 Maret 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan