TUANA TUHA - Hari kedua field visit, Selasa (10/09/2019) rombongan tim Bank Dunia dan negara donor yang didampingi Kementerian LHK, Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutai Kartanegara serta FCPF mengunjungi sejumlah titik di kawasan Desa Tuana Tuha Kecamatan Kenohan dan Desa Genting Tanah Kecamatan Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara.
Perwakilan Kedubes Norwegia Dahl Oyvind mengaku puas atas kunjungan ke Desa Tuana Tuha dan Desa Genting Tanah. Terutama setelah melihat kondisi lingkungan dan komitmen masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan guna mewujudkan program pembangunan rendah emisi di Kaltim.
"Secara khusus saya mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang terlibat sehingga kunjungan ini bisa terealisasi. Saya sangat salut dengan komitmen masyarakat disini terhadap pengelolaan lahan gambut dan itu akan saya catat untuk dishare dengan kolega saya di negara donor dari seluruh dunia. 3 atau 5 tahun kedepan ketika program ini sudah sampai tahap implementasi, maka desa inilah yang saya rekomendasikan untuk dikunjungi negara-negara donor," ucap Oyvind.
Oyvind betharap Kepala Desa Tuana Tuha dan sekitarnya dapat melakukan komunikasi dengan komunitas lain di seluruh Indonesia untuk belajar dan menimba ilmu dari sesama kolega agar desanya bisa semakin maju. Terlebih desa ini juga ditetapkan menjadi Kampung Iklim+ yang merupakan bagian dari kegiatan FCPF-CF di Kaltim.
"Komitmennya sangat bagus, disemua level. Dari desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Pemerintahnya berkomitmen sangat baik untuk pembangunan rendah emisi di Kaltim. Terima kasih," ucap Oyvind
Sementara, Perwakilan Bank Dunia Tini Gumartini menambahkan semangat perubahan yang dilakukan Desa Tuana Tuha untuk menjaga hutan dan lingkungannya sangat bagus. Kegiatan FCPF-CF dijadikan momentum untuk berbuat lebih bagi lingkungan, tidak hanya sekedar seremoni.
"Salut dengan komitmen kepala desa dalam menjaga kawasan hutan di daerahnya. Terus kembangkan ekonomi kerakyatan, terutama potensi-potensi yang ada, sehingga dapat menjadi keunggulan dan pendapatan asli daerah," harap Tini
Adapun titik yang dikunjungi diantaranya log pond di Desa Tuana Tuha milik PT Silva Rimba Lestari dan Akasia Andalan Utama. Masih di Desa Tuana Tuha, kunjungan dilanjutkan ke rondong/lembo (forest garden) guna melihat pengelolaan gula aren. Kemudian, mengunjungi area hutan gambut dan melihat pengelolaan hasil hutan bukan kayu berupa Madu Klulut serta pengelolaan Bambu di Desa Genting Tanah.
Hadir Peneliti P3SEKPI Silvia Irawan, Konsultan PMU FCPF Akhmad Wijaya, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Bappeda Kaltim, perwakilan Pemkab Kutai Kartanegara, Kepala Desa Tuana Tuha, Kepala Desa Genting Tanah dan Kepala Desa Muara Siran yang tergabung dalam Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD). (her/yans/humasprovkaltim)
09 September 2019 Jam 22:34:28
Kehutanan
17 November 2016 Jam 00:00:00
Kehutanan
29 Juni 2013 Jam 00:00:00
Kehutanan
09 Oktober 2019 Jam 19:28:37
Kehutanan
14 November 2020 Jam 12:09:44
Kehutanan
25 Agustus 2020 Jam 21:39:37
Kehutanan
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 14:31:31
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 10:05:26
Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 09:57:29
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
17 Maret 2019 Jam 19:12:02
Pertanian dan Ketahanan Pangan
02 November 2013 Jam 00:00:00
Sosial
27 Juni 2013 Jam 00:00:00
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
08 Januari 2018 Jam 13:04:57
Hari Nasional
02 September 2016 Jam 00:00:00
Kelautan dan Perikanan