SAMARINDA - Saat ini kondisi eksisting daya saing Indonesia menurut penelitian World Economic Forum (WEF) 2015 – 2016 masih rendah atau berada pada peringkat ke-37 dari 140 negara.
Hal itu disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam sambutan tertulis yang dibacakan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-21 tahun 2016.
“Sesama negara ASEAN kita tertinggal dengan Singapura di posisi dua dan Malaysia 18 serta Thailand 32. Sementara Indonesia hanya unggul dari Vietnam di posisi 56 dan Filipina 47,” ungkapnya.
Sementara itu pilar indikator untuk mengukur daya saing bangsa terkait Iptek dan pendidikan tinggi yang harus ditingkatkan adalah pilar pendidikan tinggi dan training, kesiapan teknologi dan inovasi.
Lebih jauh menteri mengungkapkan saat ini Indonesia telah memasuki era perdagangan bebas dengan negara-negara ASEAN. Maka keunggulan kompetitif dan komparatif sangat menentukan mampu atau tidaknya Indonesia memenangkan persaingan antarnegara-negara ASEAN.
Utamanya, persaingan liberalisasi pasar regional komunitas ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) 2016. Terlebih Indonesia termasuk kategori negara efficiency driven atau negara yang perekonomiannya berbasis pada proses produksi yang efesien.
Diharapkan kondisi tersebut terus meningkat dan maju, sehingga Indonesia termasuk kategori negara yang innovation driven yang sejajar dengan negara-negara maju.
“Hal ini bukan mustahil terjadi karena kita memiliki kekayaan sumber daya alam, jumlah penduduk yang besar, keragaman budaya dan akses yang strategis ke jaringan mobilitas global,” katanya.
Namun demikian ujarnya, hal tersebut harus didukung dengan Iptek dan inovasi dari perguruan tinggi sebagai resource (sumber daya) utama inovasi.
“Karenanya pemerintah sejak 2014 menyatukan Kementerian Ristek dan Dirjen Pendidikan Tinggi menjadi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi,” ungkapnya.
Hal ini menurut dia penting dalam mengambil peran strategis meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa melalui penciptaan nilai tambah dan peningkatan produkstivitas. (yans/sul/humasprov)
07 Desember 2013 Jam 00:00:00
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
30 September 2013 Jam 00:00:00
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
27 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
27 Agustus 2016 Jam 00:00:00
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
19 Oktober 2022 Jam 18:20:26
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
24 September 2019 Jam 22:09:28
Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
06 Juni 2023 Jam 20:22:45
Gubernur Kaltim
06 Juni 2023 Jam 20:18:54
Wakil Gubernur Kaltim
06 Juni 2023 Jam 19:38:59
Kegiatan Silaturahmi
06 Juni 2023 Jam 19:35:50
Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
11 Oktober 2022 Jam 07:11:46
Penanggulangan Bencana
26 Oktober 2018 Jam 18:51:16
Kepemudaan dan Olahraga
02 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pertahanan Keamanan
05 November 2022 Jam 05:22:22
Gubernur Kaltim
22 Februari 2013 Jam 00:00:00
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi