Kalimantan Timur
Dewan Adat Dayak Siap Sukseskan Rencana Presiden Bermalam di Titik Nol IKN

Foto Hudais Tri Putra / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

SAMARINDA - Rencana Presiden Joko Widodo yang akan bermalam di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendapat perhatian serius Dewan Adat Dayak Kaltim. 

Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur menyatakan siap membantu sukses penyelenggaraan kemah presiden di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) itu.

"Kedatangan kami untuk bertanya tentang rencana presiden bermalam di IKN. Kami ingin berkoordinasi dan membantu agar semua acara berjalan lancar," kata Wakil Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur Firminus Kunum di Rumah Dinas Wakil Gubernur Kaltim di Jalan Milono Samarinda, Kamis (10/2/2022).

Menurut Firminus Kunum, koordinasi ini sangat diperlukan untuk mengetahui persis waktu kemah presiden. 

Hal ini penting agar masyarakat adat bisa  menyesuaikan rencana penyambutan secara adat dan prosesi adat bisa dilakukan dengan baik saat kunjungan Presiden Joko Widodo, sejak awal hingga sampai di titik nol IKN.

"Jadi, karena lokasinya ada di Sepaku, maka kita harus berkoordinasi dengan para kepala adat di PPU. Termasuk kepala adat yang lain," kata mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim itu.

Selain itu, koordinasi juga harus dilakukan untuk rencana Presiden Joko Widodo berdialog dengan para tokoh adat di Kaltim pada malam harinya.

Koordinasi soal siapa saja yang diundang juga penting, karena suku Dayak saja ada tidak kurang 12 sub etnis besar.  Perlu diskusi intens dengan jajaran kepresidenan mengingat semua sub etnis pasti ingin  berdialog langsung dengan presiden terkait IKN. Belum lagi etnis lain yang selama ini hidup rukun dan damai termasuk suku asli, seperti Kutai dan Paser.

"Budaya jangan ditinggal, ritual adat harus tetap dilaksanakan," kata Sekretaris Umum Dewan Adat Dayak Kaltim Martinus Usat yang datang bersama Firminus Kunum dan Koordinator Daerah Perbatasan Agustinus Lejiu.

Menanggapi pertanyaan itu, Wagub Hadi Mulyadi mengatakan hingga saat ini dirinya belum menerima tanggal pasti kapan presiden akan bermalam di IKN. 

Menurutnya, memang seharusnya semua persiapan acara lebih dulu dimatangkan mengingat kegiatan akan dilakukan di tengah hutan, bukan di dalam kota.

"Saya setuju. Ritual dan dialog dengan tokoh adat perlu dibicarakan lebih matang," kata Wagub Hadi.

Dia lantas menyarankan Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur agar segera berkoordinasi dengan Plt Sekretaris Daerah Kaltim Riza Indra Riadi untuk mengetahui jadwal pasti rencana kunjungan presiden.

"Tingkat keamanan presiden harus nomor satu," tutup Hadi.

Sebelumnya, perihal rencana Presiden Joko Widodo akan berkemah di titik nol IKN disampaikan Gubernur Isran Noor, pekan lalu. Ini sebagai bukti betapa Presiden Joko Widodo sangat serius dengan rencana strategis jangka panjang Indonesia itu. (sul/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation