Kemarau Masih Berlangsung
SAMARINDA – Meski kemarau panjang masih berlangsung di Bumi Etam, Pemprov Kaltim tidak kehabisan cara agar tetap dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Saat ini, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim sedang fokus untuk meningkatkan produksi tanaman pangan selain padi, seperti jagung, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.
“Kita tidak bisa memprediksi kapan kemarau akan berakhir. Sementara, sebagian besar sawah yang digunakan untuk menanam padi di Kaltim merupakan sawah tadah hujan, sehingga amat bergantung kepada intensitas dan curah hujan. Karena itu, kami siasati dengan meningkatkan produksi tanaman pangan lainnya,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim, H Ibrahim didampingi Kepala Sub Bagian Perencanaan Program Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim, Diah Adiaty, Jumat (9/10).
Terbukti, sesuai data yang dihimpun Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim, pada akhir tahun 2015 diprediksi akan terjadi peningkatan produksi tanaman pangan selain padi, terutama untuk jagung, kedelai, dan ubi kayu.
Dalam Angka Ramalan (Aram) I Tahun 2015 Provinsi Kaltim, diprediksi produksi jagung hingga Desember 2015 akan mencapai angka 11.283 ton. Jumlah ini mengalami peningkatan dari data yang ada di Angka Tetap (Atap) Tahun 2014, yaitu sebesar 7.567 ton.
Sementara untuk produksi kedelai juga mengalami peningkatan, dari tahun 2014 yang berada di jumlah 1.128 ton, menjadi 1.926 ton di 2015. Produksi ubi kayu pun diprediksi akan meningkat hingga 67.449 ton dari angka 60.941 ton.
“Data Aram ini memang masih bisa berubah, mengingat tahun 2015 belum berakhir, namun kami optimis kenaikan jumlah produksi tanaman pangan ini dapat menopang jumlah produksi padi yang diperkirakan akan mengalami penurunan,” sambung Diah.
Selebihnya ia mengatakan kemarau berkepanjangan membuat petani lokal harus memikirkan secara matang kapan waktu yang tepat untuk melakukan penanaman padi kembali. Belum turunnya hujan menyebabkan terjadinya pergeseran musim tanam padi.
“Jika berdasarkan siklus normal, seharusnya petani kembali menanam pada September. Namun karena sawah yang kita miliki masih bergantung pada hujan, jadi diperkirakan jika November mendatang sudah mulai hujan, barulah petani mulai menanam,” ujar Diah.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam hal produksi padi, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masih unggul diantara kabupaten/kota lainnya. “Saat ini jumlah produksi pangan Kukar memang paling besar. Untuk tanaman padinya di tahun 2014, Kukar mampu berproduksi sebanyak 194.501 ton dan diperkirakan untuk tahun 2015 ini bisa memproduksi hingga 207.193 ton,” tegasnya. (aka/sul/hmsprov)
//Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak panen jangung di Kabupaten Berau. (dok/humasprov kaltim).
17 September 2015 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian
27 Juli 2015 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian
21 November 2015 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian
03 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian
22 April 2016 Jam 00:00:00
Pelatihan, Kepegawaian
17 September 2019 Jam 22:16:53
Pelatihan, Kepegawaian
22 Januari 2023 Jam 20:27:58
Gubernur Kaltim
22 Januari 2023 Jam 20:25:08
Kegiatan Pemerintah
22 Januari 2023 Jam 20:22:58
Gubernur Kaltim
21 Januari 2023 Jam 20:19:29
Penataan dan Penguatan Organisasi
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
03 Januari 2017 Jam 00:00:00
Sosialisasi Masyarakat
01 Oktober 2020 Jam 01:07:47
Kunjungan Kerja
17 April 2020 Jam 21:57:09
Kegiatan Pemerintah
04 November 2021 Jam 21:44:46
Kependudukan dan Catatan Sipil
28 Juni 2014 Jam 00:00:00
Ekonomi dan Pendapatan Daerah