Kalimantan Timur
Disbun Garut Pelajari Aren Genjah Kutim

SAMARINDA – Keunggulan budidaya Aren Genjah yang merupakan komoditi tanaman perkebunan atau plasma nutfah Kabupaten Kutai Timur menjadi perhatian   jajaran Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Garut Jawa Barat untuk mengenali lebih mendalam.
“Disbun Garut secara khusus datang ke Kaltim untuk mengenali lebih mendalam terhadap keunggulan komoditi sekaligus plasma nutfah kita berupa Aren Genjah. Bahkan jajaran Disbun dari Jawa Barat itu berkunjung ke Desa Kandolo  Kecamatan Teluk Pandan Kutai Timur,” kata Kepala Disbun Kaltim Etnawati didampingi Kepala Bidang Pengembangan Bambang F Fallah.
Diakui, komoditas aren di Kabupaten Garut telah memasuki tahap pengolahan lebih maju. Diantaranya, diolah gula semut dan pemasarannya menjangkau luar negeri. Sehingga kunjungan ini menjadi ajang tukar informasi antara petani Garut dan Kaltim guna meningkatkan nilai ekonomi komoditi tersebut.
Menurut dia, Pekab Garut berencana akan mengembangkan sekaligus membudidayakan Aren Genjah Kutim. Apalagi, komoditi tanaman perkebunan itu telah diakui serta dikukuhkan sebagai varietas unggul nasional.
Selama ini Pemkab Kutim didukung Disbun Kaltim telah melakukan upaya penyediaan benih aren bermutu guna mendukung pengembangan budidaya tanaman aren. Karenanya, tanaman Aren dikembangkan di desa Kandolo Kutim.
Pengukuhan varietas melalui proses penelitian, pengamatan, pengusulan hingga sidang pelepasan varietas tanaman sebanyak dua tahap oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian.
Sementara itu Kepala Bidang Produksi  Sukardi menambahkan akhir-akhir ini  berbagai daerah di Indonesia mencoba menjajaki varietas Aren Genjah semakin  meningkat. Termasuk diantaranya petani aren dari Garut Jawa Barat.
Dijelaskan, Pembudidayaan aren genjah berskala besar sangat diperlukan, selain untuk memenuhi permintaan  juga meraih hasil maksimal dari siklus hidup tanaman yang saat ini sudah berproduksi.
“Bila terlambat, dikhawatirkan tanaman induk sudah tidak produktif bahkan mati. Kondisi tersebut dapat mengancam proses pembudidayaannya. Selain itu, Aren Genjah Kutim memiliki tipe tumbuh tegak, habitus tunggal, berkelompok, lingkungan tumbuh adalah pada lahan kering iklim basah dan air tanah dangkal,” ujar Sukardi.
Disebutkan, tinggi tanaman berkisar 0,75 - 1,60 meter. Bentuk tanaman tunggal dan mulai berproduksi ketika berumur 5 tahun. Sedangkan produksihasil nira/mayang per harinya rata - rata berkisar 12,14 liter dan hingga saat ini belum ditemukan adanya gangguan hama dan penyakit pada populasi varietas ini.
Rombongan Disbun Kabupaten Garut dipimpin Kepala Disbun Y Sofyan bersama 17 orang terdiri dari petugas, penyuluh serta petani aren Garut.(yans/hmsprov)

//Foto: Pohon Aren
 

Berita Terkait
Government Public Relation