SAMARINDA - Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengujian mutu biji Kakao bagi 30 petani kakao di Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur.
.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad, kakao merupakan unggulan ketiga setelah kelapa sawit dan karet di Kaltim. Dimana pada 2016 luas perkebunan kakao mencapai 8.231 hektar dengan produksi 4.011 ton.
.
"Luas perkebunan komoditi kakao setiap tahun semakin berkurang. Akibat bertambahnya luasan lahan komoditi perkebunan yang lain yang lebih diminati masyarakat," ungkap Ujang Rachmad di Samarinda, Jumat (6/3/2020).
.
Ujang memgakui salah satu permasalahan komoditi kakao hingga saat ini pada mutu yang masih rendah.
.
Hal ini disebabkan kurangnya pemeliharaan tanaman kakao dan penanganan pasca panen yang belum baik dan benar, sehingga kakao yang dihasilkan petani masih bercampur dengan benda-benda lain.
.
Selain itu, pengeringan yang kurang sempurna, akibatnya menyebabkan biji kakao tumbuh jamur serta volume biji yang difermentasi relatif masih sedikit sehingga para pedagang pengumpul mencampur kakao fermentasi dan non fermentasi.
.
Karenanya, Disbun terus berkomitmen meningkatkan kualitas produk kakao melalui peningkatan kapasitas sumber daya petani kakao.
.
Untuk meningkatkan produksi kakao menurut Ujang, hendaknya dilakukan upaya perbaikan kondisi tanaman kakao, produksi dan mutunya.
.
"Salah satunya melalui Bimtek biji kakao non fermentasi menjadi biji kakao fermentasi dan uji mutu biji kakao guna sertifikasi produk biji kakao," jelasnya.
.
Petani sebagai mitra bisnis dalam penyediaan bahan baku segar atau buah kakao segar. Oleh karenanya, Bimtek diberikan kepada petani/anggota kelompok tani atau pengelola UPH kebun dari lokasi binaan di Kabupaten Kutai Timur.
.
Diharapkan usai mengikuti Bimtek, para petani kakao mampu menghasilkan mutu biji kakao fermentasi yang baik. Juga, meningkat diversifikasi produk dan nilai tambah produk agroindustri perkebunan sehingga mampu meningkatkan harga biji kakao berimbas pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
.
"Intinya kita terus berupaya meningkatkan muyu biji kakao yang dipanen, sehingga uji mutu biji kakao mendapatkan SNI sebagai sertifikasi produk untuk meningkatkan mutu dan harga serta memudahkan pemasaran," harap Ujang.(yans/her/humasprovkaltim)
05 Juni 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
02 Juni 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
01 April 2020 Jam 17:02:49
Perkebunan
29 Februari 2020 Jam 07:27:16
Perkebunan
28 November 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
07 April 2015 Jam 00:00:00
Perkebunan
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:37:15
Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:33:16
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:28:26
Informasi dan Komunikasi
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
04 Desember 2014 Jam 00:00:00
Sosial
23 Agustus 2022 Jam 16:05:03
Kearsipan
30 April 2019 Jam 10:29:47
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
07 Oktober 2019 Jam 22:59:38
Perhubungan
02 Mei 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan