Disbun Motivasi Pekebun yang Kembangkan Pola Budidaya
SAMARINDA – Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim terus berupaya mendorong masyarakat pekebun untuk melakukan pola budidaya komoditi perkebunan dengan diversifikasi yang efektif dan efesien.
Menurut Kepala Disbun Kaltim Hj Etnawati Usman, program pengembangan komoditi perkebunan melalui pola budidaya dengan diversifikasi sangat strategis untuk mewujudkan pembangunan perkebunan yang tangguh. Khususnya dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan di daerah.
“Maka setiap pekebun harus mengetahui pola budidaya dengan diversifikasi, sehingga mengerti teknik budidaya yang baik dan benar,” ujar Etnawati, Selasa (1/7).
Dijelaskan, potensi sumberdaya alam yang melimpah didukung kesungguhan stakeholders (pemangku kepentingan) dan partisipasi nyata masyarakat pekebun maka mampu meningkatkan produktivitas lahan.
Sehingga mampu meningkatkan nilai tambah para petani pekebun serta memperkuat ekonomi kerakyatan di daerah yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan masyarakat Kaltim.
Capaian kerja sub sektor perkebunan di Kaltim sejak 2012 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Dimana luas areal perkebunan sawit telah meningkat dari 591.222 hektare menjadi 1.131.430 hektare atau terjadi pertumbuhan rata-rata 17,65 persen pertahun.
Sedangkan produksi telah meningkat dari 1.747.771 ton pada 2008 menjadi 5.820.632 ton pada 2012 atau dengan pertumbuhan rata-rata 35,25 persen pertahun.
Penyerapan tenaga kerja perkebunan (TKP) juga meningkat dari 324.137 TKP pada 2008 menjadi 461.387 TKP pada 2012 atau mengalami pertumbuhan 10,59 persen pertahun. Selain itu, pembangunan perkebunan inti rakyat (PIR) swadaya ikut berperan dalam capaian pembangunan perkebunan di Kaltim. PIR Swadaya tahap dua yang dimulai 2004 hingga 2013 telah mencapai luasan 11.970 hektare melibatkan 8.215 kepala keluarga petani pekebun.
Etna menyebutkan terdapat empat komoditi yang dikembangkan pada program PIR Swadaya hingga tahun 2013 yakni kelapa sawit seluas 8.290 hektare, kelapa dalam sekitar 85 hektare, kakao 790 hektare dan karet mencapai 2.805 hektare.
“Diharapkan pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai melalui pembangunan PIR Swadaya lebih meningkat dengan keterlibatan petani pekebun, khususnya melalui pola-pola budidaya dan diversifikasi yang baik dan benar,” harap Etnawati. (yans/sul/es/hmsprov).
////FOTO : Lahan perkebunankaret hasil budidaya masyarakat.(dok/humasprov)
20 Maret 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
08 Juli 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
01 Juli 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
10 Maret 2020 Jam 09:15:45
Perkebunan
14 Maret 2018 Jam 20:02:31
Perkebunan
10 Agustus 2018 Jam 18:32:42
Perkebunan
19 September 2023 Jam 18:24:12
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:21:48
Agenda Pemerintah
19 September 2023 Jam 18:19:02
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:16:29
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:13:20
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
08 Januari 2018 Jam 13:11:45
Kelautan dan Perikanan
18 Februari 2020 Jam 08:15:22
Berita Acara
21 Juni 2023 Jam 20:09:45
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
13 Maret 2014 Jam 00:00:00
Peternakan
20 November 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan