SAMARINDA - Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim akan melakukan pengujian terhadap kandungan minyak atau rendemen buah kelapa sawit petani plasma pada beberapa perusahaan perkebunan yang tersebar di beberapa kabupaten di Kaltim.
Hasil pengujian rendemen sawit tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar penentu harga tandan buah segar (TBS) sawit di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Usaha Disbun Kaltim H Mohammad Yusuf menyebutkan kajian rendemen TBS petani akan dilaksanakan setiap tiga tahun sekali dan hasilnya akan ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Kaltim.
“Setelah hasilnya ditetapkan melalui Keputusan Gubernur, maka angka rendemen ini bisa digunakan dalam penentuan harga TBS setiap bulannya,” jelas Yusuf.
Menurut dia, uji rendemen TBS dilakukan melalui kerjasama Disbun Kaltim dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
Pola yang dilakukan dengan mengambil sampel pada kebun plasma mitra di 13 perusahaan perkebunan dan beberapa kebun swadaya masyarakat.
Dia menyebutkan perusahaan perkebunan yang menjadi sampel terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri PT Tri Tunggal Sentra Buana di kecamatan Muara Badak dan PT Jaya Mandiri Sukses di Kecamatan Muara Muntai.
PT Sawit Kaltim Lestari di Kecamatan Muara Kaman. Sementara itu, kebun swadaya milik masyarakat di Kecamatan Samboja kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara turut menjadi sampel dalam pengujian rendemen ini.
Selain itu, Kabupaten Timur terdiri PT Gunta Samba di kecamatan Kaubun, PT Telen Prima Sawit di kecamatan Muara Bengkal, PT Karyanusa Eka Daya di Kecamatan Telen dan PT Tapian Nadenggan di Kecamatan Muara Wahau.
Kemudian, Kabupaten Paser terdiri PT Perkebunan Nusantara XIII di Kecamatan Long Ikis dan Kuaro, PT Pucuk Jaya di Kecamatan Batu Engau serta PT Gawi Makmur Kalimantan di Kecamatan Long Kali.
Sedangkan Kabupaten Berau terdiri PT Tanjung Buyu Perkasa di Kecamatan Batu Putih dan Talisayan, PT Hutan Hijau Mas di Kecamatan Segah serta PT Yudha Wahana Abadi di Kecamatan Kelay.
Yusuf menambahkan, penentu tinggi rendahnya rendemen TBS dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti varietas, pemeliharaan dan lingkungan.
Hasil pengujian rendemen tiga tahun lalu lanjutnya, menunjukkan kebun-kebun masyarakat Kaltim memiliki angka yang relatif lebih tinggi daripada kebun serupa di provinsi lain.
“Hal tersebut terjadi karena penggunaan bahan tanam/bibit yang sudah bagus dan pemeliharaan yang optimal. Semoga hasil pengujian nanti diperoleh nilai rendemen yang lebih baik,” harap Yusuf.(yans/humasprov)
03 September 2019 Jam 17:44:15
Perkebunan
15 Januari 2015 Jam 00:00:00
Perkebunan
03 Februari 2017 Jam 00:00:00
Perkebunan
01 Februari 2019 Jam 18:57:03
Perkebunan
24 Januari 2015 Jam 00:00:00
Perkebunan
18 Mei 2018 Jam 23:47:26
Perkebunan
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:37:15
Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:33:16
Wakil Gubernur Kaltim
26 Januari 2023 Jam 10:28:26
Informasi dan Komunikasi
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
30 Januari 2018 Jam 17:44:51
Peternakan
24 Maret 2014 Jam 00:00:00
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
24 Agustus 2018 Jam 18:04:28
Pembangunan
25 Oktober 2022 Jam 06:59:46
Wakil Gubernur Kaltim
22 Maret 2020 Jam 22:37:37
Berita Acara