Kalimantan Timur
Disnak Optimalisasi Petugas PDSR

Disnak Optimalisasi Petugas PDSR

SAMARINDA–Dinas Peternakan (Disnak) Kaltim terus mengoptimalkan petugas lapangan atau Tim Pelacak Penyakit dan Respon Cepat (Participatory Disease Surveillance and Response/PDSR)  dalam penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan strategis.

Menurut Kepala Disnak Kaltim H Dadang Sudarya, pihaknya terus berupaya meningkatkan kemampuan serta keterampilan setiap petugas dalam menyampaikan informasi dan penanganan yang lebih cepat.

“Program pendidikan berkelanjutan (continuing education) ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui peran petugas PDSR dengan pola pendekatan partisipatif masyarakat terhadap penanggulangan/pemberantasan penyakit hewan strategis,” ujar Dadang Sudarya pada Continuing Education Training Petugas PDSR di Kaltim, Senin (10/2).

Termasuk meningkatkan surveillans dan penelusuran penyakit hewan strategis melalui metode partisipatif  sebagai upaya deteksi  dini penyebaran penyakit serta meningkatkan sistem pengendalian yang terstruktur dengan sistem pelaporan dini yang lebih terkoordinasi.

Ke depan lanjut Dadang, para petugas PDSR tidak saja mampu menangani penyakit hewan ternak berupa AI (avian influenza/flu burung) tetapi berbagai penyakit hewan strategis lainnya seperti rabies dan Jembrana serta penyakit kuku dan mulut (PKM).

“Pelatihan kali ini merupakan upaya kita mempersiapkan petugas-petugas PDSR yang terampil dan memiliki kemampuan respon cepat dalam menyukseskan program 2 Juta Ekor Sapi yang telah ditetapkan Gubernur Awang Faroek Ishak untuk memenuhi ketersediaan pangan asal ternak di Kaltim dan Kaltara,” ungkap Dadang.

Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Edith Hendartie menngemukakan bahwa pelatihan ditujukan untuk peningkatan aktivitas lapangan petugas PDSR dalam pelacakan dan respon cepat terhadap berbagai penyakit hewan strategis di Kaltim dan Kaltara.

“Pelatihan ini untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta keterampilan petugas PDSR dalam penggunaan sarana prasarana PDSR serta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaporan dini sehingga penanganan bisa dilakukan dengan cepat,” ujar Edith Hendartie.

Pendidikan lanjutan petugas PDSR diikuti 32 petugas dari 42 petugas di Kaltim dan Kaltara. Mereka akan dilatih selama tujuh hari sejak 9 hingga 14 Februari 2014 dengan narasumber Koordinator Unit Pengendali Penyakit AI Pusat Muhammad Azhar didukung fasilitator drh Louise Kumaunang, drh Rahendra Prasetya, drh Mustika Hidayati, drh Muhammad Taufik dan drh Kusdiyanto. (yans/hmsprov)

//Foto: Pengembangan peternakan Kaltim didukung optimalisasi peran petugas penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan strategis.(dok/humasprov kaltim).

Berita Terkait
Government Public Relation