Kalimantan Timur
Disnakertrans Kaltim Latih Wirausaha di Balikpapan

Bangun Minat Masyarakat Berwirausaha


BALIKPAPAN – Berbagai program pembangunan yang digencarkan Pemprov Kaltim untuk percepatan penurunan jumlah pengangguran di Kaltim menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.  
Hingga Februari tahun ini, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan dibanding  periode Agustus 2012, yaitu dari 8,90 persen menjadi 8,87 persen. Tren penurunan ini menunjukkan keberhasilan program, salah satunya dengan pelaksanaan program produktifitas kewirausahaan yang dilakukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengembangan Produktifitas Daerah (UPTD-PPD) Disnakertrans Kaltim.
“Kita tidak ingin masalah pengangguran kemudian menciptakan keresahan sosial, tindak kriminalitas, menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kerja pemerintah bahkan menghambat pelaksanaan pembangunan. Masyarakat harus mau bekerja dan berusaha, salah satunya dengan membangun minat berwirausaha,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja  dan Transmigrasi Kaltim, H Ichwansyah dalam sambutan tertulis yang disampaikan Kepala UPT PPD Disnakertrans Kaltim Hj Hetty saat membuka   Pelatihan Wirausaha Baru Produktif Kelompok IV dan V di Balikpapan, Senin (17/6).
Hetty menjelaskan, dalam upaya membantu mengatasi permasalahan pengangguran tersebut, UPTD PPD Disnakertrans Kaltim melengkapi Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan kegiatan Pelatihan Wirausaha Baru Produktif.  Secara umum pelatihan wirausaha baru produktif merupakan upaya untuk menumbuhkembangkan minat dan semangat masyarakat melakukan kegiatan usaha produktif dalam berbagai jenis usaha sesuai dengan peluang dan sumber daya lokal yang tersedia di sekitar masyarakat serta sesuai informasi yang berkembang di masyarakat.  
Mengapa harus membangun kewirausahaan dengan sebanyak mungkin menciptakan wirausahawan baru produktif? Hetty menyebut empat alasan.   Pertama, wirausaha akan solusi bagi dirinya sendiri, karena mereka tidak perlu menganggur dan mereka akan menjadi pencipta lapangan kerja bagi dirinya sendiri. Kedua, wirausaha akan menjadi solusi bagi sesama, karena dari pekerjaan yang mereka ciptakan, maka kemungkinan akan terbuka peluang kerja bagi yang lain. Ketiga, wirausaha akan menjadi solusi bagi komunitasnya, karena dari daya inovasi kreatifitas  akan mampu mengubah sumber daya menjadi produk yang dibutuhkan masyarakat luas. Keempat, wirausaha akan memberi kontribusi pada penerimaan Negara melalui pajak yang dibayarkan dari hasil karya para wirausaha.
“Kami akan terus mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha yang lebih berkualitas dan produktif, mendukung kemandirian pelaku usaha, berkembangnya perekonomian rakyat yang pada akhirnya mampu membuka kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Secara langsung, langkah ini pun akan mengurangi jumlah pengangguran di Kaltim,” ujar Hetty.
Dia menambahkan,  pemerintah memiliki tugas yang tidak mudah untuk terus membangun  perubahan dalam pembentukan karakter, pola pikir dan pola tindak wirausaha sejati yang pada gilirannya dapat menjadi budaya. Karena itu, Disnakertrans akan terus  mengupayakan budaya kewirausahaan secara optimal hingga menjadi komitmen bersama dan sungguh-sungguh antara instansi pemerintah, dunia pendidikan, dunia usaha dan masyarakat yang dilakukan secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan. Salah satu langkah yang dilakukan dalam upaya mentransformasi semangat dan jiwa kewirausahaan itu, Disnakertrans Kaltim juga telah mendayagunakan tenaga muda terdidik menjadi Kader Pendamping Produktifitas dan Kewirausahaan (KP2KW).
Acara pelatihan kewirausahaan ini digelar dalam waktu 10 hari (17-27 Juni) dilaksanakan di Gedung Pertemuan PT Inhutani I Kota Balikpapan. Peserta pelatihan berjumlah 40 orang, masing-masing 20 peserta setiap kelompoknya. (sul/hmsprov).

////Foto : Kepala UPT PPD Disnakertrans Kaltim Hj Hetty berbincang dengan peserta pelatihan wirausaha.(Ist)
 

Berita Terkait
Government Public Relation