Siapkan SDM Hingga Produk Pertanian Berkualitas dan Berdaya Saing
SAMARINDA–Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, tentu saja akan membawa perubahan di segala sektor, termasuk di sektor pertanian dalam arti luas. Baik dari kualitas sumber daya manusia (SDM), investasi dan persaingan produk pertanian dari seluruh negara anggota ASEAN.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispertan) Kaltim H Ibrahim mengatakan sama halnya dengan persaingan di sektor perdagangan, jasa, dan lainnya, maka persaingan di sektor pertanian dalam arti luas juga akan terbuka lebar antar sesama negara dalam komunitas MEA.
“Arus barang/jasa ataupun tenaga kerja di sektor pertanian akan berlangsung bebas, seiring berlakunya MEA pada 31 Desember 2015 nanti. Kondisi ini harus bisa kita antisipasi dan diprotek sesuai dengan regulasi dan prosedur yang berlaku,” kata Ibrahim, Rabu (24/9).
Khususnya untuk produk pertanian ataupun hasil pertanian yang akan masuk ke Kaltim. Ibrahim mengungkapkan produk dan hasil pertanian yang masuk ke Kaltim minimal harus ada standarisasi atau memiliki sertifikat layak, sehingga tidak ada keraguan dari masyarakat petani ataupun masyarakat umum yang menggunakan/mengkonsumsinya.
“Tidak hanya sertifikasi dari negara asal produk pertanian, tetapi kita juga harus menyiapkan produk pertanian kita sesuai standar yang ditetapkan negara lain. Artinya filter arus barang masuk-keluar harus lebih diperketat,” ungkapnya.
Di sisi lain, sebut dia, Dispertan Kaltim bersama kabupaten/kota akan terus meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian dan tanaman pangan serta hortikultura, guna menyongsong MEA 2015. Hal ini agar produk pertanian Kaltim tidak kalah bersaing dengan produk dari negara lain.
“Kita terus menerapkan teknologi pertanian terbaru dan mekanisasi alat pertanian, guna menghemat biaya, waktu dan tenaga para petani, disamping juga untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian tanaman pangan kita,” sebutnya.
Ibrahim menambahkan, secara optimal dan kontinyu juga dikembangkan sentra produksi pertanian di sejumlah kabupaten di Kaltim. Saat ini telah ditetapkan 50 kecamatan strategis yang menjadi fokus dan prioritas pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kaltim.
“Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Timur dan Berau akan kita optimalkan untuk pengembangan sentra pertanian. Sedangkan Kutai Kartanegara kita arahkan menjadi sentra industri pertanian karena sudah memiliki fasilitas untuk itu. Sementara, Kutai Barat dan kabupaten baru, Mahakam Ulu juga akan kita genjot sektor pertaniannya guna mewujudkan program swasembada beras di Kaltim hingga 2018,” tambahnya. (her/sul/hmsprov)
//Foto: PISANG KUTIM. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dan Kadispertan Kaltim H Ibrahim mengamati produksi pisang di Kutai Timur yang dikemas dan siap dipasarkan. (dok/humasprov kaltim).
28 April 2021 Jam 10:15:49
Perkebunan
27 September 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
02 Agustus 2018 Jam 08:49:39
Perkebunan
01 Desember 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
27 September 2014 Jam 00:00:00
Perkebunan
01 April 2013 Jam 00:00:00
Perkebunan
10 Agustus 2022 Jam 15:14:05
Administrasi Pembangunan
10 Agustus 2022 Jam 06:26:18
Hari Nasional
10 Agustus 2022 Jam 06:23:30
Peranan Organisasi Perempuan
10 Agustus 2022 Jam 06:20:11
Kegiatan Silaturahmi
09 Agustus 2022 Jam 15:08:45
Gubernur Kaltim
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
30 Desember 2017 Jam 09:57:08
Perkebunan
13 April 2013 Jam 00:00:00
Kehutanan
25 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Kehutanan
25 Juni 2020 Jam 21:09:13
Sosial
11 Maret 2021 Jam 13:38:35
Baznas