SAMARINDA – Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kaltim terus mendorong dan mengajak para pemuda Kaltim menjadi petani-petani yang menghasilkan pangan dengan penggunaan dan penerapan teknologi permesinan modern.
Kesan yang ada sekarang menjadi petani itu adalah pekerjaan yang kotor penuh dengan lumpur, selalu menggunakan topi caping dan menggunakan alat-alat tradisional cangkul dan arit untuk mengolah lahan pertanian pangan.
"Kesan atau cara berpikir seperti ini, harus segera dihapus, karena sudah banyak model pertanian modern yang memanfaatkan teknologi dan menjanjikan," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim, H. Ibrahim, Selasa (24/12).
Dia mengatakan enjadi petani khususnya petani tanaman pangan, sangat menjanjikan dan menguntungkan. Dalam analisis usaha tani, tampak selisih antara modal kerja dan keuntungan yang didapat masih tinggi.
Dijelaskan, bersadarkan analisa usaha tani untuk modal menanam padi sawah dalam satu musim tanam seluas satu hektar, petani harus mengeluarkan modal tanam sebesar Rp.4-5 juta. Saat panen petani bisa menghasilkan Rp30 juta sebelum dipotong pengeluaran modal tanam.
Didampingi Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan, Gunawan Wibisono, dijelaskan harga beras saat ini di tingkat pasar dapat mencapai Rp9.000 per kilogram. Sementara produktivitas dalam satu kali musim tanam dapat mencapai 6 ton Gabah Kering Giling (GKG) perhektare.
“Apalagi petani tersebut menerapkan pertanian yang baik seperti penggunaan bibit unggul yang baik, pemupukan, perawatan gulma dan penyemprotan hama tanaman, maka produktivitas dapat lebih tinggi lagi,” ujarnya.
Apalagi, bibit-bibit unggul ini telah dapat dihasilkan oleh penangkar-penangkar bibit yang telah dibina oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim, sehingga bibit-bibit unggul yang dihasilkan mampu bersaing dalam kualitas yang dihasilkan oleh perusahaan besar.
Saat ini beberapa kerjasama dengan beberapa instansi telah disepakati, diantaranya kerjasama dengan TNI. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim siap memberikan pelatihan dan bimbingan terhadap organisasi pemuda dan masyarakat lain jika berminat menjadi petani tanaman pangan.
“Banyak program yang dapat kita berikan diantaranya bantuan bibit unggul dan pupuk serta pestisida serta bantuan alat mesin pertanian. Selain itu tentunya pembinaan dan pembelajaran bagaimana menjadi petani modern yang baik,” ujarnya.(yul/hmsprov).
///FOTO : Budidaya tanaman pangan salah satunya papaya dan cabe merupakan usaha pertanian yang memiliki prospek cerah dan menguntungkan.(dok/humasprov kaltim)
01 Maret 2019 Jam 16:20:19
Pertanian dan Ketahanan Pangan
02 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
22 September 2016 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
26 Juli 2019 Jam 22:33:33
Pertanian dan Ketahanan Pangan
16 April 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
19 September 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
17 Agustus 2022 Jam 22:28:29
Gubernur Kaltim
17 Agustus 2022 Jam 22:22:02
Agenda Pemerintah
16 Agustus 2022 Jam 22:06:58
Kesehatan
16 Agustus 2022 Jam 22:03:26
Gubernur Kaltim
16 Agustus 2022 Jam 09:26:10
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
01 November 2016 Jam 00:00:00
Kegiatan Silaturahmi
23 Mei 2017 Jam 00:00:00
Pendidikan
16 Desember 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
09 September 2013 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
30 September 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
12 Agustus 2019 Jam 23:27:04
Perkebunan