Kalimantan Timur
Distan Segera Lakukan Langkah Antisipasi

Pasca berpisah dengan Kaltara

SAMARINDA – Kaltim harus segera melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi beras paska berpisahnya 5 kabupaten/kota di kawasan utara menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Jika tingkat pemenuhan kebutuhan beras dari produksi lokal sebelumnya mencapai 83 persen, maka setelah berpisah dengan Kaltara maka persentase pemenuhan produksi untuk kebutuhan beras di Kaltim tinggal hanya sekitar 73 persen. 

"Hal ini harus segera kita antisipasi. Diantaranya kita bantu petani dengan penyediaan sarana prasarana, mekanisasi pertanian, modal kerja dan meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim, H Ibrahim pada pertemuan Penyusunan Angka Tetap (ATAP) 2013 dan Angka Ramalan 2014 di Bulungan, Selasa (20/5). 

Cara terbaik yang harus dilakukan diantaranya  dengan mengembangkan komoditi padi dengan mekanisasi, alat mesin pertanian (alsintan), baik itu transplanter, hand tractor dan combine.

Penggunaan peralatan mekanis tersebut dimaksudkan dapat menekan biaya produksi yang saat ini masih sangat tinggi akibat upah buruh tani yang  semakin mahal. Selain itu, tingkat kehilangan hasil produksi  pun bisa ditekan semaksimal mungkin.

Selain itu, upaya-upaya terobosan sangat diperlukan untuk mengakselerasi peningkatan produksi demi mewujudkan swasembada beras di Kaltim. (sar/sul/hmsprov)

///FOTO : Hamparan sawah Kaltim harus dikelola secara lebih baik agar mampu memenuhi kebutuhan beras masyarakat. Pasca berpisah dengan Kaltara, persentase pemenuhan beras di Kaltim akan menurun. Sebab itu, perlu langkah antisipasi. (dok/humasprov)

 

 

Berita Terkait
Government Public Relation