09 Desember 2022 Jam 21:05:12   Cinthia   Lingkungan Hidup   239 kali

SAMARINDA - Melalui Komitmen Sendawar pada 17 April 2018, ditargetkan pada tahun 2030 akan terbentuk 200 kampung iklim di Provinsi Kalimantan Timur.

 

Hingga saat ini telah terbentuk dan terdaftar di Sistim Registri Nasional sebanyak 92 kampung iklim, dimana 27 kampung iklim oada 2022 ini telah mendapat penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

 

"Jadikan penghargaan ini sebagai tanggung jawab dan motivasi  untuk mewujudkan lingkungan yang lebih berkelanjutan," kata Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi saat penyerahan penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional/Mandiri serta Program Kampung Iklim (Proklim) Nasional Provinsi Kaltim Tahun 2022 di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Selasa, 6 Desember 2022.

 

Tidak kalah pentingnya, lanjut Wagub, lingkungan yang berkelanjutan (lestari) akan mewujudkan tumbuhnya calon-calon pemimpin yang mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan, sosial dan ekonomi dalam setiap keputusannya.

 

"Bahkan generasi kita menjadi penyelamat sumber kehidupan dunia dan terwujud generasi emas 2045," ungkapnya.

 

Hadi pun mengapresiasi perangkat daerah di provinsi maupun kabupaten dan kota yang telah berkomitmen mewujudkan kampung iklim melalui Proklim hingga tercipta kualitas pembangunan yang lebih bersih, hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

 

"Berdasarkan data, target Kaltim tinggal 108 kampung iklim sampai tahun 2030 nanti," sebutnya. 

 

Sejak tahun 2018 hingga 2022, kampung iklim di Provinsi Kaltim telah terbangun 92 lokasi, terdiri Balikpapan 22 kampung iklim, disusul Samarinda 14 kampung iklim, Bontang 2 kampung iklim,  Kutai Kartanegara 18 kampung iklim,  Berau 10, kampung iklim  Paser 13 kampung iklim, Kutai Timur 6 kampung iklim, Kutai Barat 6 kampung iklim dan Penajam Paser Utara 1 kampung iklim.(yans/sul/adpimprov kaltim)

• Terbaru
• Terpopuler
• Acak