Dituntaskan, Dua Tahun Lagi Jalan Tol Beroperasi
BALIKPAPAN - Setelah mendapat kepastian bakal mendapat tambahan APBN untuk pembiayaan jalan tol sebesar Rp1,5 triliun pada tahun 2015, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak meyakinkan bahwa dalam waktu 1,5 tahun hingga 2 tahun ke depan, jalan tol sudah bisa dioperasikan. Untuk tahap awal, jalan tol kemungkinan bisa dioperasikan dari titik nol kilo meter (di daerah Batakan, Balikpapan) hingga Samboja sepanjang 36,16 km.
"Pemprov dan pemerintah pusat sudah sepakat untuk fokus menuntaskan pekerjaan pada paket I sepanjang 25,07 km dan paket V sepanjang 11,09 km. Pekerjaan ini mungkin selesai dalam waktu 1,5 tahun hingga dua tahun ke depan dan bisa segera dioperasikan. Paling tidak dari titik nol kilo meter hingga Samboja," kata Awang Faroek usai rapat koordinasi dengan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian, Luky Eko Wuryanto di Balikpapan, Jumat (11/7).
Fokus untuk paket I dan V tersebut akan mendapat dukungan APBN sebesar Rp1,5 triliun. Sedangkan APBD Kaltim tersisa dari program multiyears contract masih sekitar Rp500 miliar. Penyelesaian paket I dan V tersebut dinilai sangat tepat, sebab jika semua pekerjaan jalan tol bisa diselesaikan, maka setidaknya jalan tol sudah bisa dioperasikan dari titik nol di Balikpapan hingga Samboja. Gubernur Awang Faroek juga menyebut kemungkinan usul tambahan pembiayaan jalan tol melalui pembahasan dan persetujuan DPRD Kaltim.
Penyelesaian paket pekerjaan jalan tol ini dinilai sangat tepat, karena dengan beroperasinya jalan tol pada tahap pertama tersebut, hampir bisa dipastikan minat investasi swasta untuk masuk ke jalan tol akan semakin terbuka. Sehingga paket II, III dan IV bisa segera dituntaskan pula setelah beroperasinya jalan tol tahap pertama tersebut.
Penuntasan paket I dan V yang kemudian akan mendorong percepatan pengoperasian jalan tol diyakini akan sangat membantu kelancaran arus transportasi barang dan jasa khususnya dari dan menuju Balikpapan dari arah Samarinda, Kutai Kartanegara, Bontang, Kutai Timur dan Kutai Barat. Penyelesaian kedua paket ini juga sangat sejalan dengan kemungkinan intensitas kendaraan menuju Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
"Kalau paket I dan V bisa segera diselesaikan, maka secara langsung ini akan memacu percepatan penyelesaian paket II, III dan IV. Paling tidak aktifitas ke bandara akan semakin mudah. Keluar bandara, kita bisa segera masuk ke tol. Sebaliknya, dari daerah Samboja kita bisa masuk ke tol dan saat keluar tol, bandara sudah tidak jauh lagi," yakin Awang Faroek.
Gubernur sangat optimis persoalan lahan juga bisa segera diselesaikan. Apalagi, Wali Kota Balikpapan Rizal Efendi sudah berkomitmen dengan dukungan Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kaltim untuk segera menuntaskan persoalan pembebasan lahan pada paket I dan V.
"Masalah ini tidak akan tuntas tanpa kerjasama kita semua. Karena itu, siapapun presiden terpilih nanti, jalan tol harus bisa dituntaskan. Begitu pula, proyek-proyek MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) juga harus berlanjut. Kalau tidak, maka kami akan menuntut pelaksanaan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Kalimantan Timur," seru gubernur.
Sementara itu, Asisten Ekonomi Pembangunan Sekprov Kaltim HM Sa'bani yang hadir dalam rapat tersebut juga mengungkapkan, penyelesaian paket I dan V tersebut dan sekaligus pengoperasian jalan tol tersebut akan mengurangi resiko kemacetan di beberapa titik padat kendaraan.
"Pengguna jasa jalan tol ini setidaknya bisa menghindari kemacetan di km 5,5 dan km 9 Balikpapan. Trafict kendaraan ke bandara juga sangat tinggi. Sebab itu, bagi masyarakat yang akan menuju bandara, mereka bisa masuk ke tol lewat Samboja dan keluar di titik nol kilo meter di sekitar Batakan. Tidak jauh lagi menuju bandara," kata Sabani.
Lebih jauh Sabani menambahkan, terbukanya tol hingga ke Samarinda kelak juga akan menjadi interkoneksi yang lebih baik antara dua pelabuhan peti kemas, yakni Pelabuhan Peti Kemas Kariangau di Balikpapan dan Pelabuhan Peti Kemas Samarinda. Interkoneksi dua pelabuhan peti kemas ini disebutkan Sabani juga akan memberikan kontribusi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. (sul/hmsprov)
//Foto: SANGAT OPTIMISTIS. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak didampingi Wali Kota Balikpapan Rizal Efendi (kiri) dan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian, Luky Eko Wuryanto (kanan). (fajar/humasprov kaltim).
19 November 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
01 November 2013 Jam 00:00:00
Pembangunan
19 Juni 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
26 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
19 September 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
04 Mei 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
02 Desember 2023 Jam 19:46:35
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 21:56:47
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:26:11
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:16:34
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
01 Maret 2013 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
16 September 2019 Jam 22:59:25
Pemerintahan
16 Februari 2014 Jam 00:00:00
Kepemudaan dan Olahraga
17 Februari 2017 Jam 00:00:00
Perkebunan
30 Maret 2019 Jam 23:12:01
Pertanian dan Ketahanan Pangan