Kalimantan Timur
Dokter Asing Tertarik ke Indonesia

* Dokter Spesialis Bedah harus Tingkatkan Kemampuan dan Wawasan

BALIKPAPAN- Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengingatkan tenaga kesehatan termasuk dokter di daerah terus meningkatkan kemampuan maupun wawasan, karena berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) memungkinkan dokter asing membuka praktik di Indonesia.   
“Tenaga kesehatan termasuk dokter harus selalu meningkatkan kemampuan dengan menambah wawasan. Saat ini AFTA mulai berlaku dan banyak dokter asing yang tertarik berusaha di Indonesia,” ucap Awang saat membuka forum Pengembangan Profesi Bedah  Berkelanjutan (P2B2) yang diadakan Persatuan Dokter Spesialis  Bedah Umum Indonesia (PABI) di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Kamis(21/3).
Gubernur mengingatkan agar pertemuan P2B2  dapat dimanfaatkan dokter spesialis bedah di Kaltim  untuk  meningkatkan  kompetensi dan kemampuan mereka melalui  berbagai kegiatan yang dilaksanakan baik workshop, simposium dan seminar.
Kegiatan yang menjadi agenda rutin tahunan perhimpunan dokter spesialis bedah ini menurut Awang sejalan dengan komitmen Pemprov Kaltim untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat, melalui peningkatan SDM dan infrastruktur di bidang kesehatan. “Saat ini kita memiliki tiga rumah sakit umum daerah (RSUD) provinsi. Satu diantaranya RSUD Abdul Wahab Sjachranie  Samarinda yang kini diajukan menjadi RS tipe A,” ujarnya.   
Awang mengaku tidak akan memberikan rekomendasi kepada pejabat atau PNS di Kaltim yang akan berobat ke luar negeri, karena yakin fasilitas dan pelayanan serta kemampuan paramedis di negeri ini sudah memadai.
“Selama masih bisa ditangani di Indonesia, buat apa berobat keluar negeri. Pelayanan dan kemampuan RS dalam negeri juga baik,” ucapnya.  
Ketua Ikatan Ahli Bedah Indonesia, Prof dr Paul Tahalele, mengatakan, saat ini tenaga spesialis bedah di Indonesia dirasakan masih kurang, sehingga membuat dokter asing tertarik ke Indonesia. “Karena itu kita harus bersatu, terus meningkatkan kompetensi kita,” katanya.
Ketua Panitia kegiatan, dr Rahim Dinata mengatakan pertemuan P2B2 merupakan agenda tahunan PABI dan tahun ini diikuti sebanyak 1.300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kegiatannya meliputi workshop, presentasi ilmiah dan pemeran. Selain itu kita mengadakan pertandingan golf,” ucap Rahim yang juga menjabat Direktur RSUD Kanujoso Jatiwibowo. (gie/hmsprov)

//Foto: AGENDA TAHUNAN. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak (kedua dari kiri) meninjau pameran peralatan bedah PABI. (rosehan/humasprov kaltim)

 

Berita Terkait
Government Public Relation