Kalimantan Timur
DPRD Sumut Akui Kaltim Berkembang Pesat


SAMARINDA - Asisten Administrasi Umum Sekprov Kaltim Aji Sayid Fatur Rahman mengatakan bahwa Pemprov Kaltim terus berupaya melakukan pembangunan sejumlah sektor untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim.

Penegasan itu disampaikan Fatur Rahman saat menerima rombongan Anggota Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara yang melakukan kunjungan kerja ke Kaltim, Rabu (6/4) di Kantor Gubernur Kaltim.

Beberapa hal diuraikan, kepada rombongan Komisi D DPRD Sumatera Utara yang diketuai oleh Muchrid Nasution, diantaranya terkait Perda Mineral dan Batubara, Perda Reklamasi dan Penutupan Tambang. Fatur juga menjelaskan kebijakan Gubernur Awang Faroek Ishak untuk melakukan moratorium izin usaha pertambangan, perkebunan dan kehutanan. 

Sejumlah Perda sudah dikeluarkan untuk kemajuan Kaltim. Salah satunya Perda Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Jalan Umum dan Jalan Khusus untuk Kegiatan Pengangkutan Batubara dan Kelapa Sawit. Setiap hasil tambang batubara dan hasil perkebunan kelapa sawit yang diselenggarakan oleh perusahaan harus diangkut menggunakan jalan khusus.

"Jadi, setiap angkutan batubara dan hasil perkebunan kelapa sawit dilarang melewati jalan umum dan perusahaan diwajibkan membangun prasarana jalan khusus termasuk pembuatan jalan sesuai ketentuan yang berlaku," jelas Fatur.

Lebih lanjut, Fatur menjelaskan bahwa Kaltim tengah melakukan pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan dan telah merencanakan pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 241 km yang meliputi ruas jalan Penajam Paser Utara - Balikpapan, Samarinda-Bontang, Bontang-Sangata hingga Maloy dan Samarinda-Tenggarong.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Sumut Muchrid Nasution mengakui bahwa banyak hal yang perlu dipelajari dari Kaltim yang dinilainya maju sangat pesat.

"Dari sejumlah daerah yang pernah kami kunjungi, hanya Kaltim yang memiliki perkembangan pembangunan cukup pesat. Banyak hal yang patut kami pelajari setelah kami kembali ke Sumut," katanya

Menurut Muchrid, hal yang perlu dipelajari di Kaltim diantaranya pembangunan infrastruktur jalan terutama jalan yang terkait pertambangan dan perkebunan serta sejumlah Perda di Kaltim yang tidak ada di Provinsi Sumatera Utara.

"Apalagi saya mendengar bahwa Kaltim memiliki pembangkit tenaga listrik dari limbah sawit. Padahal di tempat kami (Sumut) banyak perkebunan sawit. Jadi, dalam kunjungan ke Kaltim ini, banyak hal yang memang harus kami pelajari dari Kaltim ini," katanya. (rus/sul/es/hmsprov)

Berita Terkait
Government Public Relation