SAMARINDA - Kepala Dinas Pangan,Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim Ir H Ibrahim menargetkan produksi komoditas di sektor pertanian terus mengalami peningkatan, khususnya untuk produksi padi di Kaltim peningkatannya bisa mencapai 10 persen tiap tahunnya. "Target kita setiap tahun sekitar 10 persen, namun target tersebut kadang tercapai tapi juga kadang dibawah target, dikarenakan adanya beberapa hambatan di lapangan seperti musim kemarau, musibah banjir maupun kendala lainnya," kata Ibrahim.
Berdasarkan data angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, lanjut Ibrahim komoditas produksi padi sebesar 400.040 ton, naik sebesar 31,02 persen dari tahun 2016 yang mencapai 305.337 ton. Walaupun naik cukup signifikan, tetapi belum cukup memenuhi kebutuhan beras masyarakat Kaltim yang terus tumbuh seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. "Namun demikian, kita tetap upayakan peningkatan produksi padi sehingga dapat mencapai swasembada, melalui perbaikan prasarana pengairan melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan pintu-pintu air, dan pompanisasi, dan kegiatan lainnya," ujarnya.
Selain itu, kata Ibrahim kendala lain yang dialami sekor pertanian di Kaltim adalah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) petani, berdasarkan data BPS yaitu Sensus Pertanian tahun 2013 dibanding tahun 2003, terjadi penurunan rumah tangga petani pada sektor pertanian dalam arti luas sebesar 11,11 persen.
Menurutnya, berdasarkan pantaun di lapangan para petani yang tersisa umumnya usia tua (40 tahun keatas) dan generasi muda enggan menjadi petani. Namun di sisi lain tumbuh wirausaha muda yang merupakan petani-petani muda yang terdidik, inovatif dan berdaya juang tinggi untuk mandiri. "Kita terus melakukan upaya pembentukan wirasusaha muda melalui Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Samarinda yang merupakan unit pelaksanan teknis dinas (UPTD) Dinas Pangan Tanaman Pangan Holtikultura Kaltim," kata Ibrahim
Sementara komoditas pertanian lainnya seperti produksi jagung tahun 2017, sebesar 56.588 ton, sementara pada tahun 2016 mencapai 22.132 ton, terjadi kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 155.68 persen sejak tahun 2016. Menurut Ibrahim, Kaltim sudah swasembada jagung, dengan sentra produksi di Berau dan hasilnya dikirimkan ke Surabaya untuk menjadi pakan ternak. Kemudian produksi singkong/ubi kayu tahun 2017 sebesar 86.096 ton. Pada tahun 2016 mencapai 56.508 ton, sehingga terjadi kenaikan cukup baik sebesar 52,36 persen.
"Ke depan, kita akan terus berupaya agar peningkatan produksi singkong tetap dipertahankan dengan upaya antara lain membangun pabrik tepung mocaf atau casava, sehingga produksi singkong petani dapat terserap secara berkelanjutan," kata Ibrahim. (mar/sul/humasprov)
17 April 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
13 Desember 2018 Jam 19:06:50
Pertanian dan Ketahanan Pangan
02 Mei 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
03 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
31 Mei 2022 Jam 08:49:08
Pertanian dan Ketahanan Pangan
13 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
29 Maret 2023 Jam 18:58:26
Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 18:54:37
Program Pemerintah
29 Maret 2023 Jam 18:51:08
Wakil Gubernur Kaltim
29 Maret 2023 Jam 14:18:46
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
29 Maret 2023 Jam 11:25:44
Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
15 Maret 2022 Jam 17:28:22
Ibu Kota Negara
01 Mei 2018 Jam 21:51:37
Perencanaan Pembangunan
26 April 2021 Jam 23:14:15
Kegiatan Pemerintah
13 Januari 2020 Jam 14:30:08
Pemerintahan
10 Januari 2017 Jam 00:00:00
Pemerintahan