Kalimantan Timur
FKPB Kaaltim Perlu Evaluasi Program dan Kegiatan

FKPB Kaaltim Perlu Evaluasi Program dan Kegiatan

 

SAMARINDA – Gubernur H Awang Faroek Ishak mengharapkan agar Forum Kaltim Peduli Bencana melakukan evaluasi terhadap berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan maupun telah dirumuskan terkait rencana aksi daerah pengurangan resiko bencana.

Demikian harapan Gubernur Kaltim dalam sambutan tertulis yang disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Wahyu Widi Heranata pada Rakor Forum Kaltim Peduli Bancana 2014 di Samarinda, Senin (24/11).

“Perlu evaluasi terhadap perumusan dan rekomendasi kebijakan pembangunan dan kebencanaan yang mengakibatkan bencana serta membangun kebijakan agar lebih sensitif dan tanggap bencana,” katanya.

Selain itu, evaluasi terhadap penyusunan rencana aksi daerah pengurangan risiko bencana secara menyeluruh dan terpadu yang meliputi unsur pemerintah daerah, non pemerintah, masyarakat dan dunia usaha di daerah yang dikoordinasikan BPBD Kaltim.

Gubernur mengapresiasi kinerja forum yang telah  membantu masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan yang menggunakan dana Kaltim Peduli Bencana dari para donatur. Misalnya, telah membantu korban kebakaran pemukiman di Balikpapan sekitar Rp561 juta.

Membantu korban kebakaran di Samarinda Rp311 juta serta korban kebakaran di Kabupaten Paser Rp86 juta dan Penajam Paser Utara Rp100 juta serta konflik etnis di Tarakan Rp200 juta.

Sementara luar Kaltim berupa membantu Rehab/Rekon pasca gempa di Sumatera Barat sebesar Rp1 miliar dan membantu Rehab/rekon pasca gempa di Jawa Barat Rp500 juta serta membantu korban eropsi Gunung Sinabung Rp73 juta.

Gubernur juga mengingatkan pemanasan global (global warming) saat ini berdampak pada perubahan iklim dan cuaca, musim panas dan penghujan tidak beraturan, air pasang laut dan sungai kian meninggi serta tiupan angin sangat kencang.

Selain itu, kondisi lingkungan bertambah rusak dan makin tidak terkendali akibat eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol, sehingga hutan semakin rusak imbas pengelolaan lingkungan dan kegiatan eksploitasi tidak lestari.

“Bencana tidak bisa diprediksi kapan terjadi dan siapa korbannya. Perlu upaya bersama baik pemerintah, dunia usaha serta masyarakat dalam meringankan beban korban akibat dari bencana baik bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial,” ungkapnya.

Sementara itu Direktur Pemberdayaan Masyarakat Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Anny Isgiati mengungkapkan Pemprov Kaltim merupakan daerah yang respon terhadap pembentukan forum yang menaungi kegiatan penanggulangan bencana.

“Komitmen Gubernur Awang Faroek Ishak sangat tinggi terhadap upaya penanggulangan bencana di daerah. Terbukti dibentuknya Forum Kaltim Peduli Bencana Kaltim. Sebab baru 17 dari 34 provinsi yang membentuk forum,” ujar Anny Isgiati.

Rakor forum Kaltim peduli bencana diikuti 200 peserta dari SKPD, instansi/lembag dunia usaha serta stakeholders terkait penanggulangan bencana di provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kaltim.(yans/es/hmsprov).

///FOTO : Peserta Rapat Koordinasi Forum Kaltim Peduli Bencana 2014.(masdiansyah/humasprov)

 

Berita Terkait
Government Public Relation