-PT. NAM beri bukti, hasilkan 5 ton per hektar
TANJUNG SELOR – Panen padi kembali dilakukan di kawasaan Delta Kayan Food Estate, Kabupaten Bulungan yang merupakan bagian dari program nasional pengembangan kawasan food and rice estate di Kalimantan Timur (sekarang Kalimantan Utara/Kaltara). Panen ini sekaligus membuktikan bahwa perlahan namun pasti, program pengembangan kawasan food and rice estate telah berjalan dengan baik.
“Hari ini saya ingin mengatakan kepada semua pihak yang masih meragukan kerja besar ini. Bahwa program food estate di Kaltim, khususnya di Kabupaten Bulungan tidak jalan di tempat atau mandeg. Kita semua sudah menyaksikan, bagaimana dari waktu ke waktu, peningkatan hasil panen bisa diwujudkan, dengan waktu yang lebih efisien dan terukur,” kata Bupati Bulungan, Budiman Arifin usai panen padi di kawasan pengembangan rice estate PT Nusa Agro Mandiri (NAM), di Desa Salim Batu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Sabtu (15/6).
Setahun yang lalu, di kawasan yang sama Gubernur Awang Faroek Ishak bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) melakukan panen serupa. Ketika itu, hasil panen padi dengan berbagai varietas yang dicoba, memang belum maksimal. Hasil panen perhektar saat itu masih sekitar 1,5 ton. Setelah dilakukan berbagai pembenahan mulai dari pembibitan hingga proses pengeringan hasil panen, maka panen padi tahun ini meningkat drastis menjadi 5 ton perhektar.
Budiman Arifin mengatakan, momentum dan semangat besar yang ditunjukkan oleh seluruh pemangku kebijakan, mulai dari Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak, Kepala Dinas Pertanian Kaltim H Ibrahim, dirinya selaku bupati Bulungan dan seluruh jajaran terkait, serta motivasi besar Direktur PT NAM, Aliuyanto untuk pengembangan ini harus direspon dan diapresiasi dengan baik. Pasalnya, kerja mulia ini pada akhirnya akan sangat berkaitan erat dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyaarakat dan petani, serta memenuhi kebutuhan pangan menuju kemandirian pangan di daerah dan nasional pada umumnya.
“Sinergi semacam ini menurut saya, perlu terus kita lakukan. Di sini semua ketemu. Semangatnya sama, membangun pertanian. Mulai dari Pak Gubernur, Kepala Dinas Pertannian Kaltim, Bupati Bulungan dan Kepala Dinas Pertanian Bulungan, semua bertemu dalam semangat yang sama. Kalau tidak sekompak ini, semua pengusaha pasti lari,” imbuh Budiman.
Lebih kritis, Budiman memberi masukan dan saran agar segera dilakukan rapat di internal pemerintah daerah. Hal-hal yang perlu dibicarakan dan diperjuangkan adalah perlakuan (kebijakan) khusus bagi para investor pangan. Apalagi, program ini juga masuk dalam Masterplant Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Koridor Kalimantan.
“Lebih baik di internal pemerintah kita berkelahi dan selanjutnya bersepakat membantu para petani dan pengusaha pangan untuk menyiapkan berbagai dukungan demi sukses usaha pertanian ini. Alat berat di sini tidak jalan dengan air asin, tapi dengan solar non subsidi. Mereka perlu pupuk dan infrastruktur yang memadai. Mereka pantas mendapat perlakuan khusus,” tegasnya.
Bahkan Budiman menyarankan agar PT NAM dan direkturnya, Aliuyanto diberikan penghargaan pemerintah karena semangat besarnya membangun pertanian di Indonesia.
Kepala Dinas Pertanian Kaltim, H Ibrahim pada kesempatan yang sama menguraikan, bahwa pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat tinggi. Kemudian jumlah migrasi penduduk ke Kaltim juga semakin sulit dibendung. Di sisi lain, lahan pertanian makin menyempit akibat aktifitas ekonomi lainnya, semisal pertambangan dan perkebunan.
“Pengusaha umumnya meminta puluhan ribu hektar. Pak Aliu, cukup 3.000an hektar saja, tapi hasilnya jelas untuk mendukung sukses pembangunan food and rice estate di daerah ini. Semangat PT NAM ini harus menjadi motivasi petani dan para pengusaha lainya, bahwa kita harus optimis membangun pertanian kita,” seru Ibrahim di depan ratusan petani Bulungan.
Ibrahim juga berharap agar antara perusahaan dan petani terjadi sinergi yang baik dalam usaha pertanian ini. Mereka bisa saling mendukung dan saling mengisi satu dan lainnya.
“Swasta harus mau berbaur dengan petani dan petani juga mau bergabung dengan swasta. Intinya, petani jangan hanya jadi penonton. Petani harus lebih sejahtera dengan mengolah dan memanfaatkan potensi yang masih sangat terbuka.
Sementara Direktur PT NAM, Aliuyanto mengaku sangat gembira karena hasil panen padi di lahan yang digarapnya terus mengalami peningkatan. Jika tahun lalu masih menghasilkan 1,5 ton per hektar, maka tahun ini panen yang dihasilkan telah mencapai 5 ton perhektar dengan varietas IR 64. Luas lahan yang dikelola saat ini baru sekitar 150 hektar dan segera dilanjutkan untuk pembukaan lahan 300 hektar lagi.
“Motivasi saya adalah membantu pemerintah mewujudkan swasembada beras di Indonesia, dan Kaltim khususnya. Kalau tidak kita mulai sekarang, lalu kapan lagi? Soal prospek, saya sangat yakin,” tegas Aliu.
Aliu menjelaskan untuk pengelolaan dan pengembangan kawasan ini, pihaknya menargetkan semua proses pertanian di sini dilakukan dengan penerapan mekamisasi (menggunakan mesin dan tehnologi). Diantara kelebihan dari konsep pertanian industri ini adalah efisiensi waktu tanam.
Cara konvensional, untuk pembibitan yang dilakukan di lahan persawahan, pengolahan lahan hingga bibit siap tanam memerlukan waktu 30 - 40 hari. Tetapi dengan pola mekanisasi, cukup dilakukan dalam waktu 12 hari.
“Kami mengacu pada konsep pertanian industri. Bukan sistem musiman. Memanfaatkan tenaga yang ada, semua aspek ada, tapi tehnologinya sudah kita antisipasi semua. Mudahan ke depan lebih baik. Satu hal yang perlu dicatat, kami hadir untuk membantu petani dan bukan musuh petani,” ujar Aliuyanto.
Acara panen padi tersebut juga dihadiri Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Ir Sarsito Wahono Gaib Subroto. (sul/hmsprov)
Foto : Bupati Bulungan Budiman Arifin disaksikan Kepala Dinas Pertanian Kaltim H Ibrahim melakukan panen padi di kawasan pengembangan rice and food estate PT Nusa Agro Mandiri (NAM), Sabtu (15/6). Food estate tidak mandeg, food estate jalan terus. (samsul arifin/humasprov kaltim)
24 Juli 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
01 September 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
23 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
01 April 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
18 Juni 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
23 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
06 Februari 2023 Jam 22:34:41
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:32:45
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:31:18
Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:27:59
Wakil Gubernur Kaltim
06 Februari 2023 Jam 22:26:09
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
07 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
11 Januari 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
18 November 2016 Jam 00:00:00
Peternakan
27 Mei 2017 Jam 00:00:00
Perkebunan
14 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Agama