BALIKPAPAN- Gubenur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan pada era reformasi sekarang ini pemahaman nilai-nilai pancasila seolah-olah diserahkan kepada mekanisme pasar bebas diaman setiap orang, kelompok dan golongan bebas merdeka menafsir makna yang terkandung dalam sila-sila Pancasila menurut kepentingan masing-masing. Padahal, lanjut Awang Faroek Pancasila sebagai ideologi dinamis memang dapat berkembang mengikuti konteks jamannya, akan tetapi falsafah dasarnya bersifat tetap menurut para pendiri negara. "Oleh karena itu, saya mengajak kepada semuanya untuk tetap menjaga empat filar kehidupan berbagnsa dan bernegara, kita menjaga NKRI, kita tetap menjaga Kebhinnekaan, kita jaga Pancasila dan kita tetap menjaga UUD 1945, dengan demikian kita berharap mimpi kita 70 tahun kedepan, NKRI tetap utuh dan tidak akan bubar, " tegas Awang Faroek Ishak pada acara silaturahmi kebangsaan yang digelar Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Balikpapan, yang dilaksanakan di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Sabtu (9/9)
Menurut Awang Faroek, Pancasila yang didalamnya mengandung unsur-unsur keislaman dan nasionalisme adalah laksana dua rel kereta api. Jika keduanya berdampingan dengan kokoh akan dapat mengantarkan NKRI dengan segenap rakyatnya yang majemuk, baik dari aspek agama, suku, etnis dan antargolongan akan sampai pada tujuan bernegara. "Tetapi jika dipisahkan satu sama lain maka akan muncul adu domba yang mengakibatkan akan hancurnya negara Indonesia dan terjadinya penderitaan bagi seluruh rakyat Indonesia, maka dari itu, diharapkan seluruh komponen bangsa dan elemen masyarakat untuk tetap menjaga empat pilar kebangsaan," tegasnya.
Dikatakan, peningkatan wawasan kebangsaan sangat relevan dengan situasi dan kondisi kehidupan saat ini, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bangsa dan negara belakangan ini dihadapkan pada berbagai persoalan yang dapat mengganggu sendi – sendi persatuan dan kesatuan.
Awang Faroek juga mengimbau dan mengajak untuk terus berupaya meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan-kemungkinan negatif dari prilaku dan kegiatan orang–orang yang tidak bertanggung jawab, yang menentang Pancasila dan ingin memecah belahkan persatuan dan kesatuan bangsa. "Tingkatkan semangat kemanusiaan, sema-ngat kebangsaan dan semangat keagamaan, guna me-nangkal pengikisan nilai–nilai luhur sehingga kita tetap dapat tampil sebagai bangsa yang berbudaya, beragama dan berprikemanusiaan," kata Awang Faroek. Acara itu dihadiri Ketua DPRD Kaltim, Kapolda Kaltim, Walikota Balikpapan, Pangdam VI Mulawarman di wakili Kasdam VI Mulamarman, Ketua Pembina FPK Kaltim, ketua FPK Balikpapan berseta jajarannya, tokoh lintas agama, tokoh pemuda serta undangan lainnya.(mar/sul/ri/humasprov)
26 April 2019 Jam 14:26:48
Kegiatan Silaturahmi
08 November 2019 Jam 23:52:42
Kegiatan Silaturahmi
25 September 2019 Jam 20:35:28
Kegiatan Silaturahmi
27 Juni 2021 Jam 15:37:16
Kegiatan Silaturahmi
26 November 2018 Jam 20:05:21
Kegiatan Silaturahmi
23 Juli 2018 Jam 19:44:28
Kegiatan Silaturahmi
02 Desember 2023 Jam 19:46:35
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 21:56:47
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:26:11
Gubernur Kaltim
01 Desember 2023 Jam 15:16:34
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
16 September 2019 Jam 22:47:02
Kerjasama Pemerintahan
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
18 September 2015 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
26 Oktober 2023 Jam 09:36:46
Gubernur Kaltim