SAMARINDA - Gedung pemasaran ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Selili Samarinda diresmikan pengoperasiannya oleh Gubernur Awang Faroek, Rabu (31/1). Kehadiran bangunan baru PPI Selili ini diharapkan dapat mendukung optimalisasi bongkar muat dan pendistribuasian ikan di PPI terbaik di Indonesia tersebut. Saat peresmian itu, Gubernur Awang Faroek mengatakan gedung pemasaran ikan ini ke depan memiliki peran sangat strategis sebagai ujung tombak kegiatan usaha kelautan dan perikanan.
Dikatakan, gedung pemasaran ikan di PPI Selili sebagai wadah bongkar muat ikan harus memenuhi syarat sanitasi lingkungan dan bersih sehingga ikan aman untuk dikonsumsi. Sebab fasilitas ini menjadi tempat bertemunya ratusan bahkan ribuan orang yang beraktifitas di dalamnya seperti para agen distribusi ikan, tenaga kerja bongkar muat ikan dan pedagang ikan eceran.
Menurutnya, sarana dan prasarana pangkalan pendaratan ikan ini akan mengakomodir lapangan usaha dan menyerap tenaga kerja. Di samping itu pangkalan pendaratan ikan ini juga berdampak terhadap perputaran ekonomi yang cukup tinggi bahkan mencapai nilai miliaran rupiah. "Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita memberikan dukungan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang layak seperti gedung pemasaran ikan yang higienis. Selain itu perlu didukung sarana lain yang memadai berupa dermaga dan cold storage (pabrik es) guna menjamin kualitas hasil tangkapan nelayan," pesan Awang Faroek.
Walikota Samarinda Syahari Ja'ang yang hadir dalam peresmian tersebut mengatakan peran gedung pemasaran ikan di PPI sangat strategis baik dari sisi lokasi maupun aksesbilitas, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan bagi 850 pengecer ikan. Sebagai sentra pendaratan ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar dari Kutai Kartanegara, Bontang, Berau serta daerah lainnya di Kaltim, bahkan luar Kaltim. "Peran strategis lainnya adalah sebagai pengendali inflasi dan merupakan bagian penting dari program Tim Pengedali Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda," kata Syahari Ja'ang.
Sementara Kepala DKP Kaltim Nursigit mengatakan, PPI Selili selain untuk mempercepat bongkar muat ikan dari kapal ke gedung pemasaran ikan, juga untuk membantu percepatan distribusi ikan dari PPI ke 10 pasar di Kota Samarinda dan kabupaten/kota terdekat. "Oleh karena itu, kami harapkan PPI Selili nantinya dapat menjadi titik singggah dalam mendukung pengembangan obyek wisata Sungai Mahakam, karena di sekitar PPI perlu dibangun wisata kuliner serba ikan, sehingga bisa menjadi ikon wisata Kota Samarinda," kata Nursigit.
Dalam peresmian tersebut Gubernur Awang Faroek juga menyerahkan piagam penghargaan kepada agen air laut, agen air tawar, pedagang/pengecer, kemudian pembudidaya keramba yang berhasil memanfaatkan eks tambang, serta penyerahan secara simbolis 5 kapal nelayan yaitu ukuran 10 GT sebanyak 3 unit dan 5 GT sebanyak 2 unit. (mar/sul/humasprov)
15 April 2020 Jam 09:48:42
Kelautan dan Perikanan
26 Agustus 2018 Jam 18:12:55
Kelautan dan Perikanan
19 Desember 2019 Jam 22:23:47
Kelautan dan Perikanan
01 Mei 2020 Jam 21:52:45
Kelautan dan Perikanan
07 Maret 2013 Jam 00:00:00
Kelautan dan Perikanan
31 Januari 2023 Jam 22:28:31
Sumber Daya Manusia
30 Januari 2023 Jam 22:26:01
Informasi dan Komunikasi
30 Januari 2023 Jam 22:23:44
Info Reformasi Birokrasi
30 Januari 2023 Jam 22:17:36
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
13 Juli 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
22 Oktober 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
29 Januari 2019 Jam 19:47:21
Pendidikan
13 November 2019 Jam 08:59:16
Kelautan dan Perikanan
19 April 2021 Jam 18:46:33
Berita Acara