KONGBENG - Kunjungan rombongan jurnilis di Desa Maiu Baru Kecamatan Kongbeng Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dalam rangka Program Kampung Iklim (Proklim) plus dilaksanakan Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF CF), berkesempatan mengunjungi Goa Kongbeng.
Kunjungan ke Goa Kongbeng dipimpin Angggota Karang Taruna Selabing Bambang Zola, didampingi Deputi Direktur Yayasan Bioma Danang Sukobudi dan Kasubag Internal dan Eksternal Biro Humasprov Kaltim Hj Murni, Minggu (15/12/2019).
Sebelum masuk ke goa Kongbeng, Bambang Zola memberikan keterangan terkait keberadaan goa yang berada di Gunung Kongbeng Desa Juq Ayaq Kecamatan Kongbeng Kutim merupakan gunung batu karst yang disekitarnya dikelilingi perkebunan kelapa sawit.
Diceritakan, Goa Gunung Kongbeng memiliki ruang cukup luas ini salah satu peninggalan Kerajaan Kutai Hindu atau Kerajaan Kutai. Dulu, goa ini pernah digunakan oleh Raja Mulawarman sebagai tempat pemujaan. Di dalam gua terdapat sejumlah patung batu atau arca peninggalan sejarah yang perkirakan berasal dari masa pemerintahan Raja Mulawarman pada abad ke-4 Masehi.
“Yang menarik saat berada dibawah goa, hembusan angin dari atas dinding mengeluarkan udara dingin membuat siapa saja yang berkunjung pasti menikmatinya. Anginnya yang dingin sejuk ini tidak pernah berhenti berhembus,” kata Bambang Zola.
Hingga saat ini, lanjutnya, Goa Kongbeng menjadi salah satu obyek wisata sejarah favorit di daerah Kutim. Setiap akhir pekan maupun hari libur nasional, goa ini selalu dipadati pengunjung untuk menyaksikan keunikan-keunikannya.
Termasuk situs-situs peninggalan sejarah dari masa Kerajaan Kutai. Pengunjung yang sering memadati gua ini tidak hanya warga Kongbeng dan Kutim, melainkan berasal dari berbagai daerah,
Goa Kongbeng pada hari besar keagamaan maupun hari hari tertentu menjadi tempat pemujaan bagi masyarakat Bali. Faktanya sesajen yang ada diatas batu di mulut maupun disamping goa bukti mereka baru saja melakukan pemujaan. Bahkan hari libur banyak masyarakat datang berkunjung.
“Selama ini pengunjung dari masyarakat lokal, Bontang dan daerah lainnya di Kaltim, sementera turis dari mancanegara baru dari Kanada. Kita harapkan media dapat mengeksplor Goa Kongbeng ini, sehingga bisa lebih dikenal secara nasional bahkan internasional,” tandas Bambang.
Diakuinya, Goa Gunung Kongbeng sepintas tampak menyeramkan karena memiliki bentangan yang cukup besar. Namun, dibalik itu menyimpan beragam keunikan yang mempesona. Saat masuk ke dalam goa, pengunjung akan menyaksikan pemandangan batangan-batangan batu kapur yang menempel di langit-langit gua dengan ujung meruncing (stalaktit) dan susunan batu kapur berbentuk kerucut yang berdiri tegak di lantai gua (stalagmit).
Dibanding goa lainnya, goa kongbeng ini memiliki perbedaan tersendiri. Didalam goa udaranya sangat dingin dan setelah masuk kedalam goa kurang lebih 100 meter, terdapat tiga lubang di langit goa, sehingga cahaya yang masuk sangat indah membuat dinding-dinding karst berubah warna kehijauan .
Goa Kongbeng memang memiliki keindahan yang sangat luar biasa, namun sangat disayangkan tidak terawat dan dijaga dengan baik. Hal itu bisa dibuktikan adanya coretan-coreten cat pilox disekitar dinding goa yang dilakukan orang-orang tidak bertanggungjawab.(mar/yans/humasprov kaltim)
25 Februari 2018 Jam 19:05:40
Lingkungan Hidup
24 Oktober 2019 Jam 07:53:35
Lingkungan Hidup
24 September 2013 Jam 00:00:00
Lingkungan Hidup
05 Juni 2021 Jam 22:35:04
Lingkungan Hidup
23 November 2019 Jam 11:16:25
Lingkungan Hidup
23 Juni 2021 Jam 22:02:37
Lingkungan Hidup
31 Mei 2023 Jam 09:36:35
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
31 Mei 2023 Jam 09:33:40
Ibu Kota Negara
29 Mei 2023 Jam 19:18:24
Wakil Gubernur Kaltim
29 Mei 2023 Jam 19:15:40
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
22 April 2020 Jam 19:21:06
Berita Acara
17 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Kebudayaan dan Pariwisata
16 Juli 2013 Jam 00:00:00
Penanggulangan Bencana
05 Maret 2018 Jam 19:09:38
Even Olahraga