Kalimantan Timur
Gubernur: Keberpihakan Kepada Petani Jangan Hanya Saat Kampanye

Panen Padi Sawah di Desa Semangko, Marang Kayu


MARANG KAYU –  Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak  menegaskan komitmennya untuk terus membela kepentingan petani dan akan terus memahami  apa yang dibutuhkan petani. Orang nomor satu Kaltim yang selalu dekat dengan rakyat ini juga  mengingatkan  agar keberpihakan kepada petani sudah seharusnya  dilakukan pada saat seseorang menduduki jabatan, bukan hanya dilakukan pada saat kampanye.      
“Komitmen saya dan Bu Rita (Bupati Kutai Kartanegara) ini sama. apa itu? Komitmen keberpihakan kepada  petani.  Bukan hanya pada saat kampanye, tapi betul-betul saat terpilih menjadi gubernur dan bupati, perhatian besar kepada petani terus kami lakukan.  Itu komitmen kami,” kata Gubernur Awang Faroek saat memberi sambutan di depan ribuan petani usai Panen Raya  Padi Sawah Kelompok Tani di Desa Semangko, Kecamatan Marang Kayu, Rabu (24/5).
Keberpihakan gubernur kepada para petani, termasuk peternak dan nelayan nampak jelas diwujudkan dalam program-program pembangunan jangka menengah maupun jangka panjang daerah. Sektor   pertanian dalam arti luas pun menjadi satu dari tiga prioritas pembangunan Kaltim.  Berbagai dukungan program diberikan demi sukses pembangunan pertanian dalam arti luas.
Gubernur Awang Faroek juga memuji perhatian besar Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari yang juga menaruh kepedulian besar terhadap petani dan pembangunan sektor pertanian  di daerahnya. Menurutnya, hal ini akan  menjadi sinergi yang baik untuk mendukung pencapaian swasembada pangan (beras) di Kaltim, sekaligus mendukung pencapaian target 10 juta ton beras di tingkat nasional.
“Saya memberikan apresiasi tinggi atas komitmen Bupati dan para petani Kukar.  Mari kita mulai dari Kecamatan Marang Kayu, pertanian di Kutai Kartanegara akan bangkit lebih jauh lagi. Kukar akan menjadi lumbung pangan Kaltim, sekaligus memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian kedaulatan pangan nasional,” seru Awang.
Pada kesempatan itu, Gubernur Awang Faroek  juga terus mengobarkan semangat kepada para petani  agar tidak ragu menjadi petani. Gubernur menegaskan, bahwa masa depan Kaltim yang sesungguhnya  ada di sektor pertanian, bukan di sektor tambang yang hanya mengandalkan kekuatan sumber daya  alam tak terbarukan.  
Bukti lain komitmen Gubernur Awang Faroek mendorong kemajuan sektor pertanian diantaranya dengan langkah tegasnya melakukan moratorium perijinan tambang batubara, perkebunan sawit dan kehutanan, sejak awal tahun ini. Bukan hanya itu, saat ini Pemprov Kaltim juga sedang menyiapkan Peraturan Daerah yang akan membatasi konversi lahan pertanian agar tidak semakin berkurang.  
“Tidak boleh lagi ada lahan pertanian yang dikonversi untuk kepentingan lain. Lahan pertanian tidak boleh berkurang. Pemprov sudah menyiapkan Peraturan Daerah yang akan melarang konversi lahan pertanian. Kompensasi terhadap penggunaan lahan untuk aktifitas lain harus dua kali luas lahan yang dikoversi,” beber Awang Faroek disambut riuh masyarakat Semangko.
Saran juga diberikan Gubernur Awang Faroek untuk para petani. Petani Kaltim harus mau berubah dan sigap menghadapi perubahan, khususnya terkait kemajuan teknologi pertanian.  
“Petani Kaltim harus menjadi petani modern.   Saya pernah ke Thailand, saya kaget. Ternyata para petani di sana hanya menggunakan handphone untuk mengetahui berbagai informasi pertanian. Mereka memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dengan sangat baik. Petani di sini juga harus melakukan itu,” pesan Awang.
Jika petani mengalami kesulitan dalam hal permodalan untuk pengembangan usaha, maka Pemprov Kaltim melalui Bank Pembangunan Kaltim (BPD) Kaltim sudah menyiapkan fasilitas kredit bagi para petani, peternak dan nelayan dalam berbagai program kredit bank daerah tersebut.
Gubernur juga meminta agar para petani tetap kompak dan bersatu membangun dunia pertanian.  Para petani diminta agar tidak terpengaruh menghadapi tahun politik 2013 dan 2014, dimana akan banyak dilakukan agenda-agenda politik daerah dan nasional.
“Petani jangan sampai terpecah belah. Boleh berbeda pada saat hari pencoblosan saja. Jaga stabilitas keamanan, jangan cek cok hanya karena pemilu. Setelah pencoblosan, mari bersatu kembali untuk membangun pertanian Kaltim,” seru  Awang lagi.
Sementara itu, Bupati Rita Widyasari menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perhatian besar Gubernur Awang Faroek untuk pembangunan pertanian Kukar. Rita juga menyebutkan, bahwa saat ini Kukar telah berhasil mencapai swasembada beras. Dibanding daerah lain di Kaltim, pada 2012 lalu Kukar bahkan sudah mengalami surplus 16,68 ton.
“Kami laporkan juga kepada Bapak Gubernur, bahwa kami sudah melakukan koordinasi bersama pada 2013 ini akan kami tetapkan daerah-daerah yang akan menjadi kawasan pertanian. Sehingga  tidak bisa lagi dilakukan alih fungsi lahan. Dengan begitu, semoga upaya kita mencapai swasembada beras di Kaltim    akan segera tercapai,” ungkap Rita.
Panen raya padi sawah kemarin juga dihadiri Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim H Ibrahim, Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Etnawati, Plt Kepala Peternaka Dadang Sudarya dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, HM Aswin. Pada kesempatan itu, Gubernur Awang Faroek juga menyerahkan sejumlah bantuan obat dan alat-alat pertanian kepada para petani.  (sul/hmsprov).

////Foto : Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak menyerahkan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada anggota kelompok tani usai melakukan panen padi.(samsul/humasprov kaltim)


 

Berita Terkait
Government Public Relation