Tingkat kemiskinan dan pengangguran menurun
SAMARINDA-Slogan "Membangun Kaltim Untuk Semua" yang merupakan pencerminan dari Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ditegaskan Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak bukan hanya slogan, tetapi merupakan program yang benar-benar bertujuan untuk memberikan kesejahteraan dan tingkat pembangunan yang merata dan berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Awang Faroek saat Rapat Paripurna Ke-10 DPRD Provinsi Kaltim di Gedung DPRD Kaltim, Kamis (2/5). Salah satu dari agenda Rapat Paripurna ini adalah Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kaltim 2012.
Dijelaskan Awang, terdapat tiga agenda prioritas pembangunan yaitu menciptakan Kaltim yang aman, demokratis dan damai didukung pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Agenda kedua adalah mewujudkan ekonomi daerah yang berdaya saing dan pro rakyat serta meningkatkan sumber daya manusia dan kesejahteraan sosial.
"Terdapat sepuluh isu strategis yang menjadi perhatian kami, yaitu kemandirian dan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, akses permodalan, reformasi dan birokrasi, meningkatan mutu lingkungan, daya saing dan iklim investasi, pendidikan dan pelayanan kesehatan, infrastruktur dan pembangunan perbatasan, pedalaman dan daerah tertinggal," ucapnya.
Realisasi belanja daerah, dengan alokasi dana ABPD 2012 sebesar Rp13,13 triliun, telah alokasikan untuk belanja langsung sebesar Rp6,49 triliun, belanja tidak langsung sebesar Rp6,64 triliun.
Diterangkan, selama 2009, terus terjadi peningkatan capaian pembangunan di Kaltim, salah satu indikatornya berasal dari Product Domestic Regional Brutto (PDRB) yang berturut-turut terus naik dari Rp285,59 triliun pada 2009, menjadi Rp321,76 triliun pada 2010, Rp391,42 triliun pada 2011, Rp319,10 pada 2012 dan ditargetkan akan terjadi peningkatan kembali pada 2013 dengan target Rp588,48 triliun.
"Tingkat inflasi terus menurun dari 7,28 persen di tahun 2010 kini menurun tajam menjadi 5,60 persen di tahun 2012 dengan tingkat penanaman investasi dalam negeri dan luar negeri sebesar Rp30,47 triliun," ujarnya.
Selain itu tingkat pengangguran juga terus turun dari 10,83 pada 2009 menjadi 8,90 persen pada 2012. Pemprov Kaltim menargetkan angka pengangguran pada 2013 hanya sebesar 7,42 persen. Selain itu, seiring dengan tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan juga terus turun dari 7,86 persen menjadi 6,68 persen pada tahun 2012.
Karena tingkat migrasi penduduk yang tinggi ke Kaltim, maka target tingkat kemiskinan 2013 diantisipasi menjadi 7,00 persen.
"Selain itu telah banyak penghargaan, peningkatan kinerja, peningkatan pelayan pendidikan dan kesehatan serta berbagai prestasi lainnya yang diraih oleh Kaltim selama beberapa tahun terakhir. Ini membuktikan bahwa pembangunan yang dilaksanakan terus meningat dan berkualitas," ujarnya.(yul/hmsprov).
////Foto : Gubernur Awang Faroek Ishak bersama Wakil Ketua DPRD Kaltim usai Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kaltim 2012.(yuliawan/humasprov kaltim)
30 Mei 2017 Jam 00:00:00
Pemerintahan
23 September 2021 Jam 22:45:58
Pemerintahan
17 Mei 2020 Jam 21:41:40
Pemerintahan
27 Januari 2020 Jam 15:25:17
Pemerintahan
16 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
28 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
08 Desember 2023 Jam 18:56:58
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 18:03:53
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 14:07:24
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:20:15
Gubernur Kaltim
08 Desember 2023 Jam 11:18:01
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
09 November 2022 Jam 17:59:40
Gubernur Kaltim
18 November 2021 Jam 22:22:03
Kependudukan dan Catatan Sipil
19 Mei 2014 Jam 00:00:00
Agama
24 Februari 2016 Jam 00:00:00
Penanaman Modal
10 Juni 2020 Jam 15:35:50
Pertanian dan Ketahanan Pangan