Peringatan HANI 2014 dan Harganas XXI di Kaltim
SAMARINDA-Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan, bahwa pengguna narkoba adalah manusia biasa yang perlu pemulihan dan rehabilitasi. Pengguna narkoba tidak semestinya dikucilkan, karena langkah terbaik yang seharusnya dilakukan adalah menolong mereka untuk segera menjauh dari ketergantungan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
Penegasan tersebut disampaikan gubernur saat memimpin puncak peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXI 2014 Kaltim di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (26/6).
Melalui peringatan tersebut, Gubernur Awang Faroek mengajak masyarakat untuk membangun budaya saling menolong, saling asah, asih, asuh dalam keluarga dan lingkungan masyarakat dengan melakukan pencegahan dan memerlakukan pengguna narkoba dengan sebaik-baiknya.
”Pengguna narkoba itu juga manusia. Mereka harus segera dipulihkan. Masyarakat harus memahami kondisi ini. Sedangkan untuk para pengedar narkoba hukuman setimpal harus diberikan kepada mereka. Modus-modus peredaran harus segera diberantas sehingga sindikat narkoba tidak berdaya di daerah ini,” kata Awang Faroek.
Menurut gubernur, pengguna narkoba adalah orang yang sakit dan membutuhkan bantuan masyarakat untuk berhenti dari kebiasaan mengonsumsi narkoba dan membutuhkan rehabilitasi dengan harapan dapat kembali melaksanakan fungsi sebagai anggota masyarakat secara normal dan berhak memperoleh kehidupan yang sehat.
Sesuai survey nasional penyalahgunaan narkoba tahun 2011 menunjukkan angka prevalensi sebesar 2,2 persen atau sekitar 4,2 juta orang terdiri dari pengguna coba pakai, teratur pakai dan pecandu.
”Angka tersebut akan cenderung meningkat meskipun masih berada di bawah angka proyeksi 2,3 persen,” jelas Awang.
Gubernur membeberkan, mengatasi penyalahgunaan narkoba ini memang tidak mudah. Perlu dukungan semua pihak, baik pemerintah, legislatif hingga keluarga dan masyarakat.
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam menangani penyalahgunaan narkoba, antara lain pemulihan pengguna narkoba, karena pelayanan rehabilitasi medis maupun sosial masih sangat terbatas. Kemudian peredaran gelap Narkoba. Meski dalam kurun waktu 4 tahun terakhir terungkap kasus kejahatan narkoba dengan barang bukti yang tergolong besar, namun jumlah tersebut masih relatif kecil dibanding narkoba yang beredar di masyarakat.
Selain itu, saat ini masih kuat stigma negatif masyarakat terhadap pengguna narkoba. Pengguna narkoba lebih dianggap sebagai penjahat, bahkan residivis dan dikucilkan dari lingkungan.
”Mereka seharusnya diselamatkan dan dibimbing agar pulih dan menjadi insan yang berguna bagi bangsa dan negara. Bukan sebaliknya, dijauhi dan dikucilkan,” jelasnya.
Pada bagian lain sambutannya, khususnya terkait peringatan Harganas Gubernur Awang Faroek mengajak seluruh keluarga di Kaltim untuk dapat terus menerus meningkatkan ketahanan keluarga sehingga mampu melahirkan generasi yang lebih baik.
Diakuinya, hingga kini Indonesia masih menghadapi empat masalah besar dalam bidang kependudukan, yaitu jumlah yang besar, pertumbuhan yang tinggi, persebaran yang tidak merata dan kualitas yang rendah.
Gubernur menambahkan, jika dilihat dari pembangunan ekonomi, bonus demografi merupakan suatu berkah karena bertambahnya penduduk usia kerja akan memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Dampak jangka panjangnya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, namun berkah ini akan berbalik menjadi bencana dan ledakan jumlah pengangguran, apabila pemerintah dan masyarakat tidak mempersiapkan dengan baik.
Contoh, dengan cara bagaimana agar angkatan kerja harus berkualitas, baik kesehatan maupun pendidikan dan prefesionalisme, tersedia lapangan kerja yang banyak, termasuk untuk kaum perempuan dengan mendapat kesempatan yang luas untuk bekerja dan berkarya, serta dapat dialokasikan anggaran yang cukup untuk peningkatan kualitas SDM masyarakat.
”Karena itu, kita harus bertekad menyukseskan pembangunan kependudukan, sebab jika berhasil akan berdampak pada peningkatan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, upaya yang lain adalah terus meningkatkan program KB. Hal ini sudah dibuktikan dengan kemampuan mencegah 100 juta kelahiran penduduk selam 3 dekade silam, sekaligus menempatkan Indonesia sebagai penerima penghargaan PBB pada 1989.
Keberhasilan ini berkat adanya dukungan kelembagaan yang utuh dan kokoh dari pusat sampai daerah bahkan sampai ke tingkat desa dengan SDM yang berkualitas. Namun sayang, sejak reformasi keadaan tersebut berubah dan mengalami banyak kemunduran.
”Diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah dalam hal ini BKKBN agar program KB tetap menjadi prioritas. Bahkan pemerintah provinsi Kaltim siap mendukung dan pemerintah kabupaten/kota juga harus demikian,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Wagub Kaltim HM Mukmin Faisyal HP memberi penegasan bahwa penyalahgunaan narkoba ini akan benar-benar bisa diatasi dengan dukungan semua pihak.
”Penyelesaian masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Peran berbagai pihak, terutama masyarakat dan masing-masing orang tua dan guru sangat diperlukan. Apalagi saat ini penyalahgunaan narkoba sudah melanda generasi muda, khususnya pelajar,” jelasnya.
Sedangkan mengenai Harganas XXI 2014 Mukmin berharap seluruh masyarakat dapat mendukung program keluarga berencana, sehingga keutuhan keluarga tetap terjaga dengan baik.
”Untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera, maka setiap orang tua diharapkan dapat membagi waktu untuk keluarga, sehingga dapat menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah,” ujarnya.
Kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan penghargaan dalam rangka peringatan HANI dan Harganas XXI 2014, yakni penghargaan BNNP kepada SKPD di lingkungan Pemprov Kaltim yang telah melaksanakan deteksi dini terhadap penyalahgunaan narkoba melalui tes urine dan penghargaan pemenang lomba dalam rangka Harganas XXI di Kaltim.(jay/sul/hmsprov)
Foto 1 : Gubernur Awang Faroek Ishak menyerahkan penghargaan BNN kepada SKPD Provinsi yang telah melakukan deteksi dini terhadap penyalahgunaan narkoba melalui tes urine.
Foto 2 : Gubernur juga menyerahkan penghargaan pemenang lomba dalam rangka Harganas XXI.
02 Juni 2020 Jam 12:56:39
Kesehatan
09 September 2019 Jam 22:32:18
Kesehatan
09 Maret 2023 Jam 11:28:40
Kesehatan
18 Juli 2020 Jam 22:05:07
Kesehatan
05 November 2020 Jam 23:09:06
Kesehatan
25 November 2017 Jam 13:30:14
Kesehatan
30 November 2023 Jam 22:23:49
Gubernur Kaltim
30 November 2023 Jam 20:23:13
Gubernur Kaltim
29 November 2023 Jam 21:24:32
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
29 November 2023 Jam 19:34:35
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
02 November 2013 Jam 00:00:00
Sosial
27 Februari 2019 Jam 20:20:12
Rapat Koordinasi Pemerintah
11 Januari 2019 Jam 19:02:40
Gubernur Kaltim
04 November 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
27 Januari 2020 Jam 15:21:40
Kebudayaan dan Pariwisata