**Pemprov Siap Kembangkan Industrialisasi Pertanian ke Perdesaan
SAMARINDA-Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan pembangunan pertanian pada periode 2014 – 2018, tidak hanya ditujukan untuk upaya-upaya meningkatkan produksi. Program strategis yang harus diupayakan adalah meningkatkan daya saing produk-produk hasil pertanian.
"Daya saing produk hasil pertanian harus diarahkan lebih bernilai tinggi dan memberikan sumbangan besar dalam aktifitas perdagangan domestik dan internasional," kata Gubernur Awang Faroek, belum lama ini.
Menurut dia, pengembangan industrialisasi pertanian (agroindustri) atau industrialisasi perdesaan dan agroservices harus lebih ditingkatkan. Karena diyakini dengan membangun industri di perdesaan, maka angkatan kerja tidak perlu harus meninggalkan desa mereka hanya untuk mencari pekerjaan. Mereka bisa bekerja di industri pengolahan hasil pertanian yang dibangun di desa. "Dengan begitu, laju urbanisasi pun bisa ditekan," ucapnya.
Untuk itu, sambung dia, strategi yang harus dilakukan adalah merubah orientasi pembangunan pertanian yang selama ini terfokus pada tanaman dan ternak bernilai rendah (low-value commodities) berganti ke tanaman dan ternak bernilai tinggi (high-value commodities), dari orientasi pasar domestik ke pasar internasional, dari pertanian ke agroindustri dan sektor nonpertanian (agribisnis) di perdesaan yang menciptakan nilai tambah (value added) yang lebih tinggi.
"Kehidupan para petani tradisional dapat ditingkatkan dengan meningkatkan produktivitas yang membutuhkan investasi besar dalam perbaikan infrastruktur pertanian, pengelolaan lahan dan air serta penelitian pertanian. Hal ini juga membutuhkan peningkatan iklim investasi untuk sektor pertanian dan agribisnis," jelasnya.
Gubernur meyakini, sektor pertanian dapat dijadikan sektor andalan perekonomian Kaltim yang kaya dengan sumber daya alam (SDA). Untuk itu perlu dilakukan revitalisasi pertanian guna mewujudkan pembangunan yang menciptakan pertumbuhan sekaligus pemerataan (growth with equity).
Pertumbuhan pertanian yang berkelanjutan membutuhkan dukungan investasi yang lebih baik dan lebih besar. Pemprov telah bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltim dengan meluncurkan program Kredit Pangan Sejahtera ditujukan bagi para petani yang ingin mengembangkan usaha tani mereka. Gubernur berharap para petani dapat memaksimalkan produk Kredit Pangan Sejahtera tersebut. (her/hmsprov).
////Foto : Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Bupati Kukar Rita Widyasari bersama para karyawan Rice Procesing Unit (RPU) Kukar di Kecamatan Tenggarong Seberang. Hasil pertanian Kaltim harus memiliki daya saing dan nilai tambah.(dok/humasprov kaltim)
17 November 2017 Jam 11:05:10
Pertanian dan Ketahanan Pangan
26 September 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
02 Maret 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
21 September 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 Juni 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
21 Mei 2013 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
21 Maret 2023 Jam 18:07:56
Gubernur Kaltim
21 Maret 2023 Jam 18:00:13
Administrasi Pembangunan
21 Maret 2023 Jam 17:54:22
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:54:58
Gubernur Kaltim
20 Maret 2023 Jam 22:23:52
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
26 Oktober 2018 Jam 08:10:25
Produk K-UKM
31 Maret 2019 Jam 22:22:02
Ekonomi dan Pendapatan Daerah
12 November 2015 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
12 Oktober 2021 Jam 22:30:14
Pembangunan
29 Juni 2020 Jam 22:28:09
Gubernur Kaltim
01 Agustus 2020 Jam 12:51:19
Penanggulangan Bencana