Kalimantan Timur
Gubernur Ajak Pelajar dan Mahasiswa Samakan Visi Bernegara

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Kepada Pemuda

 

SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengimbau para pelajar memiliki visi membangun negara. Kesamaan visi membangun negara ini secara langsung akan memperkuat jalinan persatuan dan kesatuan bangsa. 

"Para pelajar juga harus memiliki pemahaman yang benar tentang visi membangun negara karena mereka adalah generasi penerus bangsa," pesan Gubernur Awang Faroek Ishak dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim, Roni Ifransyah pada Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika  dia aula Badan Kesbangpol Kaltim, Jumat (16/10).

Awang menambahkan, keamanan dalam negara harus diciptakan, karena jika kondisi tidak kondusif, maka kegiatan kenegaraan tidak akan terwujud dengan baik. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, karena itu masyarakat harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Jika tidak, kemerdekaan yang sudah susah payah direbut oleh para pahlawan dari tangan penjajah akan menjadi sia-sia. 

Awang juga menyampaikan, untuk menciptakan sebuah negara yang maju diperlukan tiga hal utama, yaitu pemerintahan yang solid, stabilitas ekonomi dan tegaknya supremasi hukum yang didukung oleh rakyat yang bersatu.       

“Pemerintahan yang solid tidak mungkin dapat terwujud, apabila dalam negara tersebut, keadaan ekonomi tidak stabil serta hukum yang mengatur hanya berlandaskan pada kekuasaan tertentu saja. Sedangkan rakyat tidak merasakan keamanan serta selalu merasa dirugikan oleh pihak yang berkuasa,” tegasnya. 

Oleh karena itu wawasan kebangsaan tidak boleh mengarah pada praktek-praktek yang mengacu pada dominasi dan diskriminasi sosial, baik karena alasan perbedaan suku, warna kulit, hingga perbedaan agama.

“Pancasila sebagai dasar negara kita menentang segala bentuk feodalisme dan kediktatoran oleh mayoritas, sebab sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan mendambakan terbitnya masyarakat yang demokratis,” tambah Awang lagi.

Kepada sekitar 250 pelajar dan mahasiswa yang hadir, Gubernur Awang Faroek menyampaikan harapan tumbuhnya kesadaran akan rasa kebangsaan dan cinta Tanah Air dari kalangan generasi muda. Sebab sulit disangkal, saat ini terjadi kecenderungan menipisnya rasa nasionalisme dan merebaknya primordialisme atau rasa cinta terhadap daerahnya masing-masing hingga melebihi rasa cintanya kepada Indonesia. 

“Beberapa daerah sudah ada yang menginginkan disintegrasi atau pemisahan wilayah dari NKRI. Karena itulah, kita harus bisa menanamkan prinsip Bhineka Tunggal Ika secara baik dalam kehidupan kita. Rakyat Indonesia berbeda-beda, tapi tetap satu jua,” beber Awang menjelaskan.

Lebih jauh Gubernur mengatakan, pendidikan empat pilar kebangsaan  ini sebaiknya ditanamkan sedini mungkin demi mempercepat terciptanya Indonesia yang aman dan sejahtera. 

“Mari kita bersama-sama membangun negara yang aman, adil, makmur dan sejahtera. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada IPNU Kaltim dan seluruh panitia, karena telah menyelenggarakan kegiatan ini dan mendukung terciptanya Indonesia yang maju dan bersatu,” pungkas Awang. 

Acara ini merupakan garapan dari Ikatan Pemuda Nadhlatul Ulama (IPNU) Kaltim bekerja sama dengan MPR-RI. Salah satu narasumber yang dihadirkan adalah  Anggota MPR RI, Muhammad Lukman Edy.  (aka/sul/hmsprov)

//Foto: Suasana pembukaan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. (atika/humasprov kaltim).

 

 

 

Berita Terkait
Government Public Relation