SAMARINDA – Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak mengajak seluruh warga di daerah ini, terus meningkatkan rasa naisonalisme dan wawasan kebangsaan untuk menagkal berbagai sikap dan tindakan menyimpang, kekerasan dan mengarah pada perpecahan persatuan bangsa dan negara.
Hal itu dikatakan Gubernur diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Setprov Kaltim Yudha Pranoto pada Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Diklat Pelapor dan Pemantapan Kebangsaan Sentra Komunikasi (Senkom) Mitra Polri Kaltim, di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (29/2).
Dia mengatakan Reformasi dan kebebasan yang terbuka sering dimaknai dengan berbagai prilaku yang kadang berseberangan dengan norma adat budaya sehingga tidak jarang menyebabkan permusuhan dan pertikaian sesama anak bangsa, bahkan ada yang ingin memisahkan daerahnya dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, merosotnya jiwa kebangsaan juga dapat dilihat dari munculnya prilaku yang lebih menonjolkan kepentingan kelompok dan golongan, menguatnya semangat primordialisme, mengemukanya gejala pemaksaan kehendak dari golongan mayoritas terhadap minoritas.
"Ditambah lagi kecenderungan dari generasi muda yang mengadaptasi budaya asing dengan tidak selektif, disertai memudarnya semangat asas satu wilayah nusantara di masyarakat," katanya.
Fenomena kemorosotan rasa kebangsaan tersebut disebabkan karena kurangnya rasa cinta Tanah Air dan belum tersosialisasinya, serta belum terinternalisasinya wawasan kebangsaan secara baik. Situasi dan kondisi yang memprihatinkan ini hendaknya harus diwaspadai.
"Kita harus kembali merajutkan keanekaragaman dan perbedaan bangsa menjadi sebuah renda persatuan yang utuh," ujarnya.
Dalam konteks tersebut, dipandang perlu peran Senkom Mitra Polri untuk ikut menjaga dan mewujudkan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. Terus berupaya meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai kemungkinan negatif dan prilaku maupun kegiatan yang tidak bertanggungjawab serta ingin memecah belah parsatuan dan kesatuan bangsa.
Karena itu, semangat kemanusiaan, kebangsaan harus terus dipupuk guna menangkal pengikisan nilai-nilai luhur bangsa, sehingga kita tetap tampil sebagai bangsa yang berbudaya, beragama dan berprikemanusiaan yang baik.
Sementara itu Ketua Umum Senkom Mitra Polri Kaltim H Budi Muhaeni mengatakan, pelopor pemantapan wawasan kebangsaan ini diikuti 265 peserta berasal dari 8 kabupaten/kota di Kaltim. Senkom merupakan organisasi masyarakat yang mempunyai tugas di bidang Kamtibmas, Hankamnas serta gangguan sosial atau bencana.
"Kalau anggota mengetahui adanya gangguan Kamtibmas, Hankamnas maupun gangguan sosial, otomatis anggota tersebut akan menyampaikan kepada aparat terkait," jelas Muhaeni. (mar/sul/es/hmsprov).
11 September 2018 Jam 18:54:30
Pemerintahan
24 Desember 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
19 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
23 November 2017 Jam 08:27:58
Pemerintahan
18 Oktober 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
16 Oktober 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
22 Januari 2023 Jam 20:27:58
Gubernur Kaltim
22 Januari 2023 Jam 20:25:08
Kegiatan Pemerintah
22 Januari 2023 Jam 20:22:58
Gubernur Kaltim
21 Januari 2023 Jam 20:19:29
Penataan dan Penguatan Organisasi
21 Januari 2023 Jam 20:16:39
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
12 Mei 2015 Jam 00:00:00
Pemerintahan
14 Juli 2021 Jam 16:26:16
Berita Acara
20 Januari 2020 Jam 19:40:53
Kegiatan Pemerintah
04 September 2014 Jam 00:00:00
Pembangunan
19 Januari 2013 Jam 00:00:00
Kesehatan