Kalimantan Timur
Gubernur: Duta Wisata Mampu Promosikan Tujuan Wisata

Grand Final Duta Wisata Kaltim 2014

SAMARINDA-Berbagai potensi wisata Kaltim perlu terus dipromosikan. Promosi tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah, karena itu, diperlukan dukungan swasta, termasuk para Duta Wisata Kaltim.

“Kaltim memiliki banyak daerah tujuan wisata yang menarik dan menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan nusantara untuk berkunjung ke Kaltim. Karena itu, saya berharap kepada Duta Wisata Kaltim yang terpilih serta semua pemangku kepentingan wisatawan dapat membenahi diri sehingga Kaltim bisa menjadi salah satu daerah kunjungan wisata yang lebih diminati. Berikan pelayanan terbaik kepada wisatawan yang berkunjung ke daerah ini,” seru Awang Faroek Ishak usai Grand Final Pemilihan Duta Wisata Kaltim 2014 di Halaman Parkir Gor Segiri Samarinda, Sabtu malam (20/9).

Awang melanjutkan, pengembangan sektor kepariwisataan telah menjadi agenda prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim. Seharusnya, hal ini juga menjadi komitmen masyarakat Kaltim bersama pemerintah untuk menggalakkan dunia kepariwisataan Kaltim. Dukungan kabupaten/kota, juga tentu sangat diharapkan.

Sektor pariwisata harus ditata lebih baik. Apalagi dalam rencana induk pengembangan pariwisata Kaltim harus dilakukan penyesuaian setiap tahun sesuai tuntutan zaman, terlebih pada era globalisasi saat ini.

“Di era globalisasi ini kita semua dituntut untuk lebih kreatif. Karena persaingan di tingkat internasional, terutama di bidang pariwisata begitu ketat. Setiap Negara telah mempersiapkan diri dengan baik. Karena itu, untuk menghadapi semua ini, maka kita harus menata diri dengan baik,” pinta Awang. 

Kaltim memiliki banyak tempat kunjungan wisata yang dinilai patut dikembangkan. Misal, dari aspek sejarah. Daerah ini banyak memiliki potensi sejarah yang dapat dikembangkan. Apalagi Kaltim sejak abad keempat dikenal dengan sejarah kerajaan Kutai Kartanegara yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia. Selanjutnya masih ada sejarah Kerajaan Bulungan dan Berau, serta Paser. 

Gubernur juga berharap Duta Wisata Kaltim dan pemangku kepentingan wisata tidak lupa untuk mempromosikan potensi wisata tentang kekayaan hutan Kaltim dan Kaltara, diantaranya Taman Nasional Hutan Kayan Mentarang di Kabupaten Malinau yang merupakan Heart of Borneo atau paru-paru dunia dengan luasan mencapai 1,3 juta hektar hutan yang masih perawan.  

Bukan hanya itu, potensi sungai dan danau di Kaltim pun dapat dipromosikan dan dikembangkan menjadi tujuan wisata, yaitu Danau Jempang, Danau Melintang dan Danau Semayang di Kabupaten Kutai Kartanegara. 

Tidak kalah menarik adalah potensi wisata cagar budaya serta gugusan kepulauan derawan di Kabupaten Berau, yaitu Pulau Sangalaki, Maratua, Kakaban yang kekayaan bawah lautnya sangat luar biasa dan diharapkan dapat menjadi salah satu tujuan wisata internasional. 

“Mewujudkan itu semua, maka pemerintah akan berupaya meningkatkan pembangunan akses infrastruktur yang ada di daerah ini. Tetapi, yang terpenting lagi adalah semua stakeholder harus berbenah diri. Mulai dari maskapai penerbangan, travel, hotel, restoran hingga pramu wisata. Apalagi persaingan kita semakin ketat pada 2015, yakni Asean Economic Community (AEC). Jangan sampai, di mal-mal dan di hotel-hotel kita banyak orang asing yang bekerja. Jadi, kita tidak boleh kalah dengan saudara kita dari Negara ASEAN,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ekonomi Kreatif Kaltim HM Aswin mengatakan sasaran dari pemilihan Duta Wisata Kaltim 2014 adalah untuk mengirimkan wakil Kaltim ke ajang Duta Wisata 2014 tingkat nasional yang dilaksanakan di Riau, pada November 2014. 

“Selain untuk menjadi wakil Kaltim di tingkat nasional, diharapkan Duta Wisata yang terpilih harus mampu mempromosikan daerah kunjungan wisata daerah di tingkat nasional maupun internasional sehingga kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara ke Kaltim maupun Kaltara terus meningkat. Dengan demikian, tentu akan mendukung juga peningkatan ekonomi masyarakat di daerah,” jelas Aswin.

Duta Wisata Kaltim dinilai bukan hanya karena berpenampilan menarik, tetapi juga memiliki kecerdasan, wawasan tentang budaya dan wisata daerah  serta mampu menguasai bahasa asing maupun daerah. Dengan demikian, sebagai duta wisata tentu tidak mudah. Karena ada seleksi yang dilakukan, yaitu harus cerdas, memiliki wawasan, memiliki keterampilan berbahasa asing serta berpenampilan menarik.

“Jadi, peran duta wisata sangat penting untuk mempromosikan potensi wisata dan budaya di daerah. Karena mereka merupakan idola. Mereka harus bisa mempromosikan potensi wisata daerah," jelas Aswin.

Pemilihan Duta Wisata Kaltim 2014 diikuti 9 pasangan seKaltim, kecuali Mahakam Ulu.  Tampil sebagai juara pertama adalah putra-putri Balikpapan atas nama Matthew Hervoe Febrianus Huki Ludji dan Novita Adipati Chandra sebagai Duta Wisata Kaltim 2014. Juara kedua diraih putra-putri asal Berau, I Putu Oka Atmaweda dan Lina Pawestri, sedangkan  juara ketiga diraih putra-putri asal Samarinda Fitriansyah Zulmy dan Christina Lois.  (jay/sul/hmsprov)

//Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim Dr HM Aswin bersama para pemenang pemilihan Duta Wisata dan Budaya Kaltim 2014. (jaya/humasprov kaltim).

 

Berita Terkait
Government Public Relation