CAQUETA – Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor beserta jajaran menghadiri pertemuan tahunan Satuan Gugus Tugas Gubernur untuk Hutan dan Perubahan Iklim (GCF - Governors Task Force on Climate and Forest) di Kota Florencia, Propinsi Caqueta, Colombia, 30 April-3 Mei 2019.
The GCF Task Force merupakan gugus tugas pemerintah propinsi atau negara bagian terkait hutan dan perubahan iklim terbesar. Beranggotakan 38 negara bagian (propinsi) di 10 negara yang berasal Amerika, Amerika Tengah-Selatan, Asia, Eropa, dan Afrika dan menguasai setidaknya 1/3 dari hutan tropis dunia.
Pertemuan tahunan GCF ini merupakan sarana untuk memperkuat dan mempercepat pencapaian tujuan bersama (common goals) dalam ikhtiar menekan laju kerusakan hutan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mempromosikan pembangunan yang adil, berkelanjutan melalui Kemitraan dengan masyarakat adat, mitra pembangunan dan dunia usaha.
Disela pertemuan GCF yang berlangsung kurang lebih lima hari tersebut, Gubernur Isran Noor pada Rabu (01/05/2019), diundang secara khusus oleh Gubernur Provinsi Caqueta Alvaro Pacheco Alvares dan Direktur INOBU untuk berpartisipasi dalam Diskusi Terarah (Focus Group Discussion/FGD).
FGD ini untuk membahas solusi kerusakan hutan di wilayah Amazon melalui pendekatan “Pembangunan berbasis Perikanan, Sebuah Strategi pembangunan Rendah Emisi di Lembah Amazon”.
Seperti diketahui, dalam kasus di wilayah Amazon, kerusakan hutan utamanya disebabkan oleh pembukaan lahan untuk membangun peternakan sapi (ranch) sebagai sumber protein hewani baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
Sektor perikanan merupakan penunjang kehidupan di wilayah Amazon selama ribuan tahun. Perikanan bukan hanya masa lalu, namun ia merupakan masa depan ekonomi wilayah Amazon. Terutama sebagai pengganti sumber protein daging sapi. Perikanan tidak memerlukan pembukaan hutan, ia malah memerlukan keberadaan hutan agar fungsi ekosistem sungai dan perikanan masih tetap berlanjut.
Kondisi ini sama halnya dengan kondisi geografis Kaltim dengan Sungai Mahakam yang panjangnya hampir 1.000 kilometer. Merupakan aset ekonomi penting sektor perikanan bagi Kalimantan Timur. Keseimbangan lingkungan dengan pelestarian hutan dalam menjaga fungsi ekosistem sungai seperti itulah yang diharapkan dapat dikembangkan di kawasan Sungai Mahakam di Kaltim.
“Bila hutan dijaga maka sungai akan terus menopang aneka jasa lingkungan bagi Kaltim melalui perikanan air tawar, eko wisata, dan sebagainya. Dengan demikian ekonomi terus tumbuh berkembang namun kelestarian hutan terjaga,” ujar Isran Noor usai pertemuan tersebut.
Hadir mendampingi Plt Sekprov Kaltim Hj Meiliana, Ketua harian Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim Prof Daddy Ruhiyat, Kepala Dinas ESDM Kaltim Wahyu Widhi Heranata, Pimpinan TNC Kalimantan Timur Niel Makinuddin. (her/yans/humasprovkaltim)
13 Agustus 2018 Jam 17:24:47
Kegiatan Pemerintah
21 Agustus 2018 Jam 15:57:59
Kegiatan Pemerintah
08 Desember 2021 Jam 22:28:32
Kegiatan Pemerintah
13 Oktober 2020 Jam 14:59:07
Kegiatan Pemerintah
16 Januari 2020 Jam 14:16:58
Kegiatan Pemerintah
26 Januari 2023 Jam 13:48:45
Wakil Gubernur Kaltim
24 Januari 2023 Jam 13:38:15
PKK
24 Januari 2023 Jam 13:35:08
Wakil Gubernur Kaltim
24 Januari 2023 Jam 07:35:37
Wakil Gubernur Kaltim
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
30 Juli 2021 Jam 22:44:50
Sosialisasi Masyarakat
03 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Pemerintahan
27 Maret 2020 Jam 20:15:34
Berita Acara
26 September 2017 Jam 10:02:27
Siaran Pers
11 November 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
16 Juli 2018 Jam 18:47:37
Ekonomi dan Pendapatan Daerah