Kalimantan Timur
Gubernur Inginkan Perpustakaan Islami Terlengkap

Optimalkan Fasilitas di Komplek Masjid Islamic Center

SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menginginkan Masjid Islamic Center dengan segala fasilitas yang dimiliki tidak hanya digunakan dengan kegiatan shalat saja, melainkan untuk kegiatan keagamaan lain, khususnya dalam rangka syiar Islam di Kaltim.

“Semua fasilitas yang ada harus dimaksimalkan. Jadi tidak hanya masjidnya yang difungsikan. Baik poliklinik, gedung sekolah, aula maupun perpustakaan harus dimaksimalkan pemanfaatannya untuk masyarakat,” kata Awang Faroek saat memimpin rapat penyusunan struktur organisasi dan tata kerja pada Badan Pengelola Masjid Islamic Center, di ruang rapat gubernur, Kamis (27/3).

Sebagai contoh, badan pengelola harus membentuk semacam Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berkaitan dengan perpustakaan. Dimana UPT tersebut nantinya akan bertugas membuat dan mengelola satu perpustakaan besar dan terlengkap dengan koleksi buku-buku pengetahuan keislaman terbaru dan modern.

“Dengan lengkapnya buku-buku tentang pengetahuan keislaman komplek Masjid Islamic Center bisa menjadi pusat pengkajian keilmuan khususnya ilmu Agama Islam,” sebutnya.

Demikian halnya untuk poliklinik yang selama ini sudah beroperasi di dalam Komplek Masjid Islamic Center, Awang Faroek menilai poliklinik tersebut akan diupayakan untuk menjadi rumah sakit pratama yang menjadi salah satu program prioritas Pemprov Kaltim untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Selain itu, untuk sekolah yang ada di Masjid Islamic Center, yakni untuk jenjang TK dan SD agar segera meningkatkan statusnya agar dapat dikelola oleh Dinas Pendidikan. Fasilitas lainnya yang diperlukan adalah stasiun radio yang dijadikan salah satu unsur penilaian kinerja masjid secara nasional terutama dalam syiar islam.

“Kita ingin usulan dan masukan yang ada pada forum ini dapat saling melengkapi satu sama lain, sehingga semua aspirasi baik dari jajaran badan pengelola, dewan pembina maupun dewan pengawas dapat terakomodir untuk kemudian diterapkan dalam pengelolaan Islamic Center yang lebih baik,”  jelas Awang Faroek yang juga menjadi Dewan Pembina Masjid Islamic Center.

Awang Faroek mengimbau agar struktur organisasi badan pengelola yang telah tersusun dapat segera dilantik agar dapat segera melaksanakan tugas dan fungsinya dalam pengelolaan Masjid Islamic Center sebagai ikon Samarinda dan Kaltim.

“Badan pengelola yang baru harus memiliki Masterplan Islamic Center kedepan dengan memaksimalkan lahan yang ada untuk pengembangan lanjutan. Dan tentunya pengelola harus mampu memakmurkan masjid dengan kegiatan syiar Islam, baik skala daerah, nasional atau bahkan jika perlua internasional di setiap bulannya,” imbaunya.

Direncanakan pelantikan badan pengelola Masjid Islamic Center yang diketuai Awang Dharma Bakti ini akan dilaksanakan pada awal April 2014. Pelantikan juga akan dibarengi dengan penetapan nama Masjid Islamic Center menjadi Masjid Baitul Mutaqin sesuai dengan nama dari pemenang sayembara penamaan masjid yang dilaksanakan pada 2011 lalu.

Turut hadir pada pertemuan itu, Pelaksana Tugas Sekprov Dr H Rusmadi, Asisten Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltim H Bere Ali, Kepala Inspektorat Wilayah Kaltim H Sa’aduddin, H Sutarnyoto, H Sayid Alwy, Awang Dharma Bakti serta jajaran badan pengelola Masjid Islamic Center. (her/hmsprov).

///Foto: Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak memimpin pertemuan untuk membahas optimalisasi penggunaan sejumlah fasilitas di Kompleks Masjid Islamic Center. (syaiful/humasprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation