Kalimantan Timur
Gubernur Isran Berbagi Keberhasilan Program Penurunan Emisi Karbon di Forum GCFTF Meksiko

Foto Soegiyanto / Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalimantan Timur

MERIDA - Gubernur Kaltim Isran Noor menjadi salah satu pembicara pada The 13th Annual Meeting Governors Climate Forest  Task Force (GCFTF) bersama Gubernur Yucatan, Mauricio Vila Dosal dan Gubernur Amazonas Brazil Wilson Lima. 

 

Pertemuan dihelat di Centro de Convenciones Yucatan Siglo XXI, di Kota Merida, Provinsi Yukatan, Meksiko, Rabu (7/2/2002). 

 

Dalam sesi yang dimoderatori Konsul Jenderal AS di Merida, Yukatan, Meksiko, Dorothy Ngutter itu, Gubernur Isran membagikan pengalaman dan keberhasilan Kaltim dalam program pengurangan emisi karbon dan upaya pembangunan ekonomi berkelanjutan di Benua Etam, Kalimantan Timur. 

 

Gubernur mengatakan Kalimantan Timur telah meletakkan strategi pembangunan ekonomi secara berkelanjutan yang diinisiasi sejak 2010. Selanjutnya, Kaltim memuat semua program penurunan emisi masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJMD) tahun 2019 – 2023. Provinsi Kaltim berupaya untuk melakukan transformasi ekonomi dari berbasis sumber daya tak terbarukan menjadi ekonomi yang berbasis pada sumber daya baru terbarukan.  

 

“Sasaran utama kebijakan Pemerintah Provinsi Kaltimantan Timur adalah menurunkan emisi gas rumah kaca dari 25% di tahun 2019, menjadi 29% di tahun 2023,” tegas Isran. 

 

Pemprov Kaltim tidak sendiri, tetapi juga menggandeng semua pihak, baik pemerintah, Polri/TNI, swasta, NGO hingga masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Hasilnya, Kaltim berhasil menurunkan target penurunan emisi yang ditetapkan, bahkan melampauinya. 

 

“Penurunan emisi Kaltim dari tahun 2019 ke 2020 telah mengalami penurunan sebesar 66 persen dari 27,5 juta tonCO2e menjadi 9,3 juta ton CO2e di akhir 2020,” terang Gubernur Isran lagi. 

 

Terkait, pertanyaan moderator Dorothy Ngutter, bagaimana pemulihan Kaltim terhadap Covid-19 dari sisi pembangunan ekonomi secara berkelanjutan, Isran lugas menjawab.  Menurut ketua umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia itu, dampak lesunya ekonomi, akibat pandemi Covid-19 yang menghantam tidak hanya Kaltim, tetapi juga daerah daerah lain di Indonesia, bahkan di dunia. Namun Kaltim mengalami pertumbuhan membaik setelah tahun 2020.  

 

“Pertumbuhan ekonomi Kaltim di 2021 sebesar 2,48% meningkat dibandingkan 2020 mengalami yang mengalami minus - 2.85%.  Bahkan di 2022, pertumbuhan ekonomi sudah mencapai 4,8%,” papar Gubernur. 

 

Sementara, Ketua DPRD Kaltim, Hasan Mas’ud yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan DPRD Kaltim mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya, terkait kebijakan Pemprov Kaltim dalam upaya mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan. 

 

“Kita memberi apresiasi Pemprov Kaltim turut berkontribusi melalui pertemuan GCF Task Force ini,” kata Hasan. 

 

Sekretaris GCFTF Wiliam Boyd mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua gubernur yang tergabung dalam GCFTF  yang dapat hadir di Kota Merida, Yucatan, Meksiko untuk mencari solusi berbagai persoalan deforestasi dan perubahan iklim.

 

“Para gubernur provinsi, menjadi lini terdepan dengan kepemimpinan yang berani, tidak hanya melalui komitmen tetapi juga rencana-rencana aksi,” tandas Wiliam Boyd. (gie/sul/ky/adpimprov kaltim)

Berita Terkait
Government Public Relation