SAMARINDA - Adanya niatan pemerintah pusat untuk memindahkan Ibukota Negara (IKN) atau pusat pemerintahan ke Pulau Kalimantan terus menjadi perhatian seluruh rakyat Indonesia, tak terkecuali Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor. Isran menyatakan, jika memang Kaltim dipilih atau ditetapkan menjadi IKN Indonesia yang baru, diharapkan pusat pemerintahan bisa ada di tengah-tengah hutan atau pepohonan yang rimbun, sehingga suasananya sejuk.
"Saya impikan ada ibukota di tengah hutan. Di mana dikelilingi pepohonan yang rimbun atau rindang. Tentu, itu sangat bagus sekali. Contohnya, jika hal ini ditetapkan di Bukit Soeharto Kalimantan Timur," ucap Isran Noor baru-baru ini di Samarinda, ketika wawancara khusus dengan stasiun televisi swasta di Indonesia.
Isran menegaskan, rakyat maupun Pemprov Kaltim sangat siap jika memang daerah ini ditunjuk sebagai ibukota atau pusat pemerintahan baru. Prinsipnya,Kaltim siap dengan segala syarat yang telah disampaikan Bappenas RI. Bahkan persyaratan yang diinginkan pusat juga telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Karena itu, kami masyarakat Kalimantan Timur sudah siap dengan segala apapun yang harus dilakukan masyarakat dan pemerintah daerah," jelasnya.
Kaltim siap. Maksud Isran adalah Sami'na Wa Atho'na atau taat dan patuh apapun yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, Isran menjelaskan, mengapa Bukit Soeharto menjadi pilihan, karena merupakan kawasan hutan produksi yang sebelumnya dikelola oleh PT Inhutani dan PT Kayu Mahakam. Bukan hutan lindung. Artinya, jika memang ditetapkan menjadi IKN, maka kawasan itu tidak akan menganggu hutan lindung.
Karena, lanjut Isran, Hutan Lindung berada di Bukit Bengkirai dan jauh dari Bukit Soeharto. Apalagi kawasan itu adalah tanah negara. "Topografinya terbagi dua wilayah, antara Kota Samarinda dan Balikpapan. Bahkan, dihubungkan dengan jalan bebas hambatan atau jalan tol. Apalagi, kedua kota ini dilengkapi infrastruktur bandara internasional yang sangat representatif," jelasnya.
Isran juga berharap Bukit Soeharto bisa direvitalisasi atau dihutankan kembali. Karena itu, Isran memiliki mimpi agar ada ibukota negara di tengah hutan yang dikelilingi pohon-pohon yang hijau. Belum lagi kondisi alam yang sangat memungkinkan Kaltim menjadi pusat ibukota. Karena tidak berpotensi gempa. "Bahkan, untuk kebutuhan air saja, Kaltim sangat lebih dari cukup. Di Kaltim ada Sungai Mahakam dan Sungai Wain yang dapat membantu kebutuhan air bersih," jelasnya.
Sedangkan mengenai penduduk di Kaltim sangat heterogen. Seluruh suku bangsa ada di Kaltim, 34 persen penduduk Kaltim adalah pendatang dari Pulau Jawa. Kemudian dari Pulau Sulawesi 25 persen dan suku lainnya semua merata. "Berbagai asal usul masyarakat, suku, ras dan etnis ada di Kaltim. Yang jelas, rakyat dan Pemprov Kaltim siap menerima keputusan pemerintah pusat," jelasnya. (jay/her/yans/ humasprovkaltim)
28 Juli 2019 Jam 18:40:59
Perencanaan Pembangunan
10 Juli 2019 Jam 21:48:39
Perencanaan Pembangunan
25 April 2021 Jam 19:33:30
Perencanaan Pembangunan
24 Desember 2019 Jam 19:03:46
Perencanaan Pembangunan
21 Agustus 2013 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
01 Maret 2013 Jam 00:00:00
Perencanaan Pembangunan
05 Desember 2023 Jam 21:22:29
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Desember 2023 Jam 21:20:06
Gubernur Kaltim
05 Desember 2023 Jam 19:09:09
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
05 Desember 2023 Jam 15:17:05
Gubernur Kaltim
04 Desember 2023 Jam 22:15:27
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
06 Juni 2022 Jam 19:30:28
Informasi dan Komunikasi
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
22 Oktober 2016 Jam 00:00:00
Pemerintahan
13 Juni 2019 Jam 21:28:42
Perencanaan Kegiatan
11 Januari 2016 Jam 00:00:00
Pembangunan
01 Oktober 2018 Jam 19:49:33
Pemerintahan
29 November 2013 Jam 00:00:00
Pembangunan