PADANG - Hari pertama lawatan kerjanya di Kota Padang, Sumatera Barat, Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor menghadiri acara temu wicara dan Workshop Adaptasi dan Mitigasi Antisipaai Perubahan Iklim dan Krisis Pangan Global, Jumat 9 Juni 2023.
Acara di Auditorium Univetsitas Negeri Padang merupakan inisiasi Kementerian Pertanian dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, dalam rangkaian Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI Tahun 2023, di Kota Padang.
Kegiatan yang diikuti perwakilan peserta Penas dari seluruh Indonesia, dihadiri Menteri Pertanian Profesor Syahrul Yasin Limpo, Ketua KTNA Nasional HM Yadi Sofyan Noor dan Gubernur Sumatera Barat H Mahyeldi Ansyarullah.
Di acara puncak Rembug Utama ini, Gubernur Isran Noor selaku Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) melakukan penandatanganan komitmen bersama Gerakan Antisipaai Perubahan Iklim dan Krisis Pangan Global.
Penandatangan komitmen bersama juga dilakukan Menteri Pertanian Profesor Syahrul Yasin Limpo, Ketua KTNA Nasional HM Yadi Sofyan Noor dan Gubernur Sumatera Barat H Mahyeldi Ansyarullah serta perwakilan KTNA seluruh Indonesia.
"Komitmen ini harus kita gaungkan bersama dan bersama-sama kita gerakkan seluruh potensi di daerah," ungkap Gubernur Isran Noor usai penandatanganan komitmen bersama di Universitas Negeri Padang, Jalan Profesor Dr Hamka, Kota Padang.
Krisis pangan global menurut Gubernur, perlu diwaspadai tapi jangan ditakuti yang berlebihan, sebab Indonesia merupakan negara agraris dan hingga saat ini masih produktif.
Luas lahan darat Indonesia sebutnya, ada sekitar 30 persen, sedangkan kawasan perairan mencapai 70 persen, namun potensi kawasan-kawasan ini sangat produktif jika semua pihak fokus mengusahakannya.
"Kita kembangkan komoditi pangan lokal, juga program diversifikasi pangan harus semakin digalakkan. Saya yakin, insyaallah Indonesia mampu melewati masa-masa krisis global yang diingatkan FAO itu," tegas Ketua Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Nasional ini.
Diakuinya, Perhiptani terus mendorong pemerintah agar merealisasikan memenuhi kebutuhan penyuluh pertanian, seperti satu desa potensi satu penyuluh.
"Sebab saat ini, saya akui jumlah penyuluh kita masih sedikit dan jauh dari cukup untuk satu desa satu penyuluh," ungkapnya.
Tidak kalah pentingnya, lanjutnya, bagaimana pemangku kepentingan bidang pertanian menumbuhkembangkan dan menggerakkan petani millenial sebagai wujud regenerasi petani.
"Petani kita ni banyak yang sudah uzur, tua-tua meski semangatnya muda. Tapi, anak-anak muda kita harus didorong agar meneruskan usaha pertanian untuk ketahanan dan kemandirian pangan bangsa," harapnya.
Tampak hadir Kepala BPPSDMP Profesor Dedi Nursyamsi, Staf Khusus Bidang Kebijakan Kementerian Pertanian Profesor Imam Mujahidin Fahmid, serta pejabat eselon 1 Kementerian Pertanian, Dirjen Tanaman Pangan Dirjen Perkebunan, Dirjen Hortikultura, serta Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. (yans/sul/ky/adpimprov kaltim)
25 November 2018 Jam 19:00:26
Gubernur Kaltim
05 Agustus 2023 Jam 11:07:45
Gubernur Kaltim
20 September 2022 Jam 05:52:50
Gubernur Kaltim
25 Juli 2021 Jam 11:40:19
Gubernur Kaltim
26 April 2023 Jam 21:10:00
Gubernur Kaltim
25 September 2022 Jam 21:47:28
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:24:12
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:21:48
Agenda Pemerintah
19 September 2023 Jam 18:19:02
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:16:29
Gubernur Kaltim
19 September 2023 Jam 18:13:20
Gubernur Kaltim
06 Januari 2014 Jam 00:00:00
Pertanian dan Ketahanan Pangan
14 Maret 2022 Jam 15:54:00
Ibu Kota Negara
08 April 2013 Jam 00:00:00
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
11 September 2019 Jam 23:31:22
Pendidikan
05 Mei 2022 Jam 18:19:59
Ibu Kota Negara
05 Februari 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
17 Agustus 2015 Jam 00:00:00
Pembangunan
03 Agustus 2017 Jam 07:47:13
Perkebunan
15 Agustus 2014 Jam 00:00:00
Pemerintahan
21 September 2016 Jam 00:00:00
Kehutanan